Find Us On Social Media :

Tolong Diperhatikan, Ternyata Begini Cara Mudah Mengukur dan Menaikkan Saturasi Oksigen yang Rendah Rekomendasi Kemenkes

By Lina Sofia, Sabtu, 24 Juli 2021 | 07:21 WIB

Mengukur nilai saturasi oksigen dalam darah dengan menggunakan oximeter.

GridPop.ID - Menghitung saturasi oksigen dalam darah menjadi hal penting yang diperlukan sebagai penanganan pada pasien Covid-19.

Kadar oksigen yang rendah dapat menjadi tanda peringatan dini bahwa perawatan medis diperlukan.

Dalam hal ini, diperlukan pengukuran saturasi oksigen dalam tubuh.

Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu! Oximeter Kini Jadi Buruan Masyarakat Selama Jalani Isolasi Mandiri, Berikut Tips yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli

Mengutip dari Department of Health via Tribunnews, orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki kadar oksigen yang rendah dalam darah, bahkan ketika mereka merasa sehat.

Bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri bisa menggunakan alat pengukur saturasi oksigen, yakni pulse oximeter.

Pulse oximeter dapat mengukur berapa banyak oksigen dalam darah seseorang.

Alat ini memiliki ukuran kecil yang dijepit ke jari, atau bagian lain dari tubuh. 

Dikutip dari News Medical Life Sciences, saturasi oksigen adalah parameter penting untuk menentukan kandungan oksigen darah dan pengiriman oksigen.

Saturasi oksigen dapat mengukur persentase oksihemoglobin (hemoglobin yang terikat oksigen) dalam darah, dan direpresentasikan sebagai saturasi oksigen arteri (SaO 2 ) dan saturasi oksigen vena (SvO 2 ).

Baca Juga: Kadar Saturasi Oksigen Rendah Jadi Tanda Covid-19, Begini Cara Gunakan Pulse Oximeter untuk Pantau Kesehatan!

Setiap molekul hemoglobin mengandung empat kelompok heme yang dapat dengan mudah mengikat molekul oksigen yang ada dalam darah.

Lantas, berapa kadar saturasi oksigen yang normal?

Untuk orang dewasa, kisaran normal kadar saturasi oksigen adalah 95 – 100%.

Nilai yang lebih rendah dari 90% dianggap saturasi oksigen  rendah, di mana orang tersebut membutuhkan suplementasi oksigen eksternal.

Cara Mengukur Saturasi Oksigen dalam Darah

Pengukuran saturasi oksigen sangat penting bagi pasien dengan kondisi kesehatan yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah.

Baca Juga: Kabar Buruk, Kini Dirawat Intensif dan Masuk ICU, Bintang Sinetron ini Sampaikan Kondisi Terakhir Ibunda Suaminya: Sudah Pakai Alat Bantu!

Kondisi tersebut antara lain penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, pneumonia, kanker paru-paru, anemia, gagal jantung, serangan jantung, dan gangguan kardiopulmoner lainnya.

Metode yang paling umum untuk mengukur saturasi oksigen adalah oksimetri nadi.

Ini adalah metode non-invasif yang mudah, tanpa rasa sakit, di mana probe ditempatkan di ujung jari atau daun telinga untuk mengukur saturasi oksigen secara tidak langsung.

Metode lain untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah adalah dengan tes gas darah.

Tes gas darah adalah pendekatan lain untuk secara akurat mengukur tingkat oksigen dan karbon dioksida dalam darah.

Untuk tes, darah dapat dikumpulkan dari pergelangan tangan (tes gas darah arteri) atau daun telinga (tes gas darah kapiler).

Baca Juga: Pandemi Corona Kian Merajalela di Indonesia, Pasien Kehabisan Tempat Tidur Terpaksa Dirikan Tenda di Luar RS hingga Stok Oksigen Menipis

Apa yang terjadi ketika saturasi oksigen turun?

Tingkat oksigen yang lebih rendah dari normal dalam darah didefinisikan sebagai hipoksemia .

Umumnya, tingkat saurasi oksigen yang lebih rendah dari 90% dianggap sebagai hipoksemia, yang dapat diakibatkan oleh komplikasi kardiopulmoner, sleep apnea, obat-obatan tertentu, dan paparan ketinggian.

Gejala hipoksemia yang paling umum di antaranya sakit kepala, detak jantung cepat, batuk, sesak napas, mengi, kebingungan, dan kebiruan pada kulit dan selaput lendir (sianosis).

Sianosis adalah kondisi patologis yang ditandai dengan saturasi oksigen yang sangat rendah.

Baca Juga: Tetap Dandan Cantik dan Poles Make Up Sendiri Meski Selang Oksigen Menempel di Hidung, Wanita Ini Viral hingga Terungkap Fakta Sesungguhnya

Cara untuk menaikkan saturasi oksigen tanpa tabung oksigen

Melansir dari Kompas.com Salah satu cara untuk menaikkan saturasi oksigen tanpa tabung oksigen yakni dengan melakukan teknik proning.

Teknik proning untuk menaikkan saturasi oksigen ini direkomendasikan oleh Kementrian Kesehatan seperti dikutip dari akun Instagram resmi Kemenkes.

Proning adalah posisi tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.

Menurut pemberitaan Kompas.com (20/7/2021), teknik proning diperlukan bagi pasien yang memiliki saturasi oksigen antara 93-94 persen.

Pasien yang menggunakan ventilator pun juga dapat menerapkan teknik ini.

Tindakan proning termasuk langkah sederhana dalam meningkatkan ventilasi dan memudahkan bernapas.

Baca Juga: VIRAL Diduga Diberi Tabung Oksigen Kosong oleh Perawat, Seorang Wanita Paruh Baya Meninggal Dunia, Terungkap Kronologis dan Klarifikasi Pihak Rumah Sakit

Cara melakukan proning Bagi Anda yang tertarik untuk menaikkan saturasi oksigen dengan teknik proning. Berikut langkah-langkahnya:

Posisi 1: Siapkan 3-5 bantal, lalu tidur tengkurap dengan satu bantal di bawah leher, satu atau dua bantal di antara dada sampai paha atas, dua bantal di bawah tulang kering.

Posisi 2: Kemudian, ubah posisi tidur menghadap ke kanan atau ke kiri.

Posisi 3: Tidur dengan posisi setengah duduk, bagian punggung sampai tengkuk diganjal bantal. Pastikan Anda mengubah posisi berbaring tiap 30 menit dari posisi tengkurap ke berbaring sisi kanan-sisi kiri-lalu duduk sebelum kembali ke posisi pertama (tengkurap).

Baca Juga: Bak Tersambar Petir di Siang Bolong, Astrid Histeris Lihat Uya Kuya Jatuh Pingsan hingga Tak Sadarkan Diri Selama Enam Hari karena Positif Covid-19GridPop.ID (*)