Find Us On Social Media :

Benarkah Fungsi Paru-paru Tidak Akan Kembali Normal Usai Terinfeksi Covid-19, Begini Penjelasan Dokter

By Lina Sofia, Sabtu, 24 Juli 2021 | 09:01 WIB

Ilustrasi paru-paru pasien Covid-19

GridPop.ID - Terinfeksi Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus.

Secara umum mengakibatkan gangguan pernapasan karena virus tersebut menyerang paru-paru.

Pada umumnya gejala Covid-19 adalah demam, batuk, sesak napas, dan merasa mudah lelah.  

Selain itu, infeksi Covid-19 juga bisa menyebabkan kadar oksigen menurun dan gambaran bercak di paru-paru pada hasil foto rontgen.

Dalam kondisi tertentu, Infeksi Covid-19 bisa memberi dampak klinis serius, seperti menurunkan fungsi paru-paru. 

Baca Juga: Bintang Sinetron Cantik ini Meninggal akibat Infeksi Paru-Paru, Makanan Gurih dan Murah Meriah Ini BisaJadi Penyebabnya

Pada infeksi Covid-19 ini paru-paru mengalami infeksi dan inflamasi atau peradangan sehingga dapat menimbulkan perlukaan pada alveolus, parenkim paru, dan gangguan pembulu darah endotel di paru," kata dr. Andromeda, M.Kes dalam Youtube Halodoc, Kamis (22/7/2021).

Dia menyebut hal itulah yang membuat pertukaran oksigen dan karbondioksida sehingga mengakibatkan pasien Covid-19 merasa sesak napas. 

Pasien Covid-19 sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai derajat gejala yang dialaminya.

Ada pasien Covid-19 tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat atau kritis. 

Baca Juga: Gegara Pola Hidup Tak Sehat, Komedian Satu Ini Mesti Terima Kenyataan Salah Satu Organ Tubuhnya Kena Imbas, Pilih Lakoni Pengobatan Alami Tuk Bisa Pulih

Kondisi paru-paru pasien usai terinfeksi Covid-19 tergantung pada derajat infeksinya. 

Selain itu, daya tahan tubuh, luas infeksi, dan komplikasi yang terjadi sangat mempengaruhi fungsi paru penyintas Covid-19.

"Paru-paru pasien yang pernah mengalami infeksi yang berat, mungkin dapat meninggalkan infeksi yang menetap yang bisa kita sebut sebagai fibrosis atau jaringan parut yang ada di paru," jelasnya. 

Menurut dr. Andromeda jika terjadi fibrosis yang luas pada penyintas Covid-19 ini yang bisa menyebabkan penurunan fungsi paru.

Baca Juga: Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Belum Reda 'Tsunami' Covid-19, India Kembali Dilanda Penyebaran Jamur Hitam yang Bisa Sebabkan Kematian

Pasien juga mungkin mendapat rasa tidak nyaman di paru-parunya meski dirinya telah sembuh dari Covid-19. 

Melansir dari Tribunwow.com, dr. Andromeda memberikan tips yang bisa dilakukan agar paru-paru tetap sehat, berikut tipsnya:

1. Hindari merokok.

2. Hindari polusi paparan udara luar dan gunakan masker bila keluar rumah. 

3. Perbaiki ventilasi udara di rumah, coba buka jendela dan biarkan udara dan sinar matahari masuk.

4. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dan hindari menyentuh daerah wajah, hidung dan mata.

5. Lakukan latihan pernapasan khsusnya bagi penyintas Covid-19.  

6. Olahraga teratur.

7. Makan makanan yang kaya dengan antioksidan seperti buah dan sayur. 

Baca Juga: Paru-paru Basah Renggut Nyawa Budi Anduk, Makanan Kesukaan yang Banyak Dijual di Pasar Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menganjurkan agar pasien Covid-19 melakukan rontgen. 

Rontgen dianjurkan bahkan untuk pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejalan sekalipun.

"Orang yang positif wajib rontgen dada, termasuk yang tanpa gejalan, termasuk yang gejala ringan," ujarnya dalam tayangan Youtube Prof. Zubairi Djoerban, Sabtu (3/7/2021). 

Dia menceritakan kasus di mana ada dua orang keluarganya terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka berdua mengaku tidak memiliki gejala apapun ketika terinfeksi positif Covid-19.

Baca Juga: Ditinggal Pergi sang Istri untuk Selama-lamanya, Teddy Syach Kenang Perjuangan Rina Gunawan yang Sempat Dinyatakan Positif Covid-19: Ada Penyakit Bawaan Asma, Radang Paru

"Setelah rontgen-nya dikerjakan ternyata hasilnya ada pneumonia," ujarnya. 

Pneumonia adalah salah satu tanda bahwa pasien Covid-19 tidak dalam gejala ringan.

Dia menjelaskan ada kemungkinan pneunomia yang dialami pasien Covid-19 akan menjadi berat dan harus mendapat bantuan oksigen hingga menjalani perawatan di ruang perawatan intensif (ICU)

Melansir dari Kompas.com, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Dr Cissy B Kartasasmita, SpA(K), MSc, PhD menjelaskan, ketika seseorang menunjukkan gejala seperti batuk, pilek, atau demam, maka kecurigaan pertama kita tentu infeksi Covid-19.

Adapun pneumonia adalah salah satu gejala Covid-19 berat

Ketika seseorang menunjukkan gejala tersebut, hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan tes PCR.

"Bisa ada virus penyebab Covid-19, bisa juga pneumococcus (Streptococcus pneumoniae) kalau diperiksa."

Baca Juga: Tidak Ada yang Tahu Persis Gejala Covid-19, Dokter Spesialis Paru Minta Kita Waspada Kalau Alami Gangguan Kesehatan Seperti IniGridPop.ID (*)