1. Kurang sering keramas
Tidak keramas untuk waktu yang lama atau mengganti shampoo dengan alternatif alami bukanlah hal baik, apalagi bagi kita yang tinggal di iklim tropis.
“Shampoo dapat membantu membersihkan kulit kepala dari sebum dan racun. Jika tidak membersihkan sebum di kulit kepala, menumpuk di sekitar folikel rambut dan menyumbatnya. Sebum yang terakumulasi akan merusak selubung di sekitar akar rambut, yang berfungsi untuk menambatkan setiap helai rambut ke kulit kepala,” kata Kei.
Jarang keramas juga dapat menyebabkan gatal dan peradangan pada kulit kepala yang dapat menyebabkan rambut rontok juga.
Jadi, seberapa sering kita harus keramas? Jawabannya, bergantung pada kulit kepala dan kondisi rambut seseorang.
2. Terlalu sering menyisir
Kei berpendapat bahwa menyikat rambut tidak boleh dilakukan melebihi apa yang diperlukan untuk penataan rambut.
Pasalnya, menyisir dapat menyebabkan kerusakan, terutama pada rambut kering, keriting atau dikeriting.
Selain itu, menyisir terlalu sering juga dapat menyebabkan abrasi dan iritasi pada kulit kepala, terutama jika sisir yang digunakan berkualitas buruk.
3. Menggunakan produk perawatan kulit kepala yang salah
Produk perawatan kulit kepala adalah salah satu produk yang sedang digemari akhir-akhir ini.
Namun, apakah benar kita memerlukan serum atau pengelupas kulit kepala kita? Menurut Kei, produk ini tidak diperlukan.
Namun jika tetap ingin menggunakannya, kita perlu berhati-hati dalam memilih produk yang cocok dan tidak akan membuat kulit kepala iritasi serta kerontokan rambut.