Find Us On Social Media :

Tolong Jangan Diabaikan, Kenali 6 Kebiasaan yang Jadi Penyebab Rambut Rontok, Salah Satunya Melewatkan Sarapan

By Lina Sofia, Selasa, 3 Agustus 2021 | 07:03 WIB

Kesalahan penyebab rambut rontok

1. Kurang sering keramas

Tidak keramas untuk waktu yang lama atau mengganti shampoo dengan alternatif alami bukanlah hal baik, apalagi bagi kita yang tinggal di iklim tropis.

“Shampoo dapat membantu membersihkan kulit kepala dari sebum dan racun. Jika tidak membersihkan sebum di kulit kepala, menumpuk di sekitar folikel rambut dan menyumbatnya. Sebum yang terakumulasi akan merusak selubung di sekitar akar rambut, yang berfungsi untuk menambatkan setiap helai rambut ke kulit kepala,” kata Kei.

Jarang keramas juga dapat menyebabkan gatal dan peradangan pada kulit kepala yang dapat menyebabkan rambut rontok juga.

Jadi, seberapa sering kita harus keramas? Jawabannya, bergantung pada kulit kepala dan kondisi rambut seseorang.

Baca Juga: Pemilik Problem Rambut Nyesel Baru Tahu Sekarang, Chia Seed Bisa Jadi Obat Alami Penumbuh Rambut, Simak 2 Manfaat Lainnya!

2. Terlalu sering menyisir

Kei berpendapat bahwa menyikat rambut tidak boleh dilakukan melebihi apa yang diperlukan untuk penataan rambut.

Pasalnya, menyisir dapat menyebabkan kerusakan, terutama pada rambut kering, keriting atau dikeriting.

Selain itu, menyisir terlalu sering juga dapat menyebabkan abrasi dan iritasi pada kulit kepala, terutama jika sisir yang digunakan berkualitas buruk.

3. Menggunakan produk perawatan kulit kepala yang salah

Produk perawatan kulit kepala adalah salah satu produk yang sedang digemari akhir-akhir ini.

Namun, apakah benar kita memerlukan serum atau pengelupas kulit kepala kita? Menurut Kei, produk ini tidak diperlukan.

Namun jika tetap ingin menggunakannya, kita perlu berhati-hati dalam memilih produk yang cocok dan tidak akan membuat kulit kepala iritasi serta kerontokan rambut.

Baca Juga: Perut Bocah 8 Tahun Mendadak Bengkak, Dokter Syok Temukan 1,5 Kilo Rambut di Tubuhnya, Penyebabnya Bikin Melongo