GridPop.ID - Janji manis sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio berbuntut panjang.
Dana yang dijanjikan cair pada Senin (2/8/2021) dengan menggunakan bilyet giro Bank Mandiri pun tak ada kabarnya hingga anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti, diundang ke Polda Sumsel untuk dimintai keterangan.
Gegara simpang siur dana sumbangan almarhum Akidi Tio pun disebut-sebut hanya hoaks.
Seperti yang dilansir dari Serambinews, Dir Intelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Ratno Kuncoro sebelumnya menyebut Heriyanti telah menjadi tersangka terkait kasus hoaks sumbangan Rp 2 triliun.
Selain Heriyanti, Profesor Hardi yang merupakan dokter keluarga Akidi Tio pun juga diminta keterangan.
Dari pantauan di lapangan, Heriyanti bersama suami dan anaknya kini sudah meninggalkan Polda Sumsel pada Senin (2/8/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.
Ketiganya nampak bergegas dan menutupi wajahnya saat melewati para awak media yang sudah menunggu sejak pagi.
Namun, saat setibanya di kediamannya yang tertelak di jalan Tugu Mulyo RT 27 Kelurahan 20 Ilir Kecamatan IT I, Palembang, menantu Akidi Tio sempat buka suara di depan wartawan.
Setiba di rumahnya, suami dari Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio, yakni Rudi, meluangkan diri mencari keberadaan penjaga malam, Usman, Selasa (2/8/2021), sekitar pukul 22.50.
Meski sempat menanyai kebedaraan Usman, namun Rudi juga sempat menanyakan awak media."Dari mana pak," kata Rudi.
"Dari sini lah pak," singkat salah wartawan menjawab pertanyaan Rudi.
Rudi mengatakan, sudah kalian dengerkan dari pak Kabid Humas Polda Sumsel uang itu ada.
"Duet itu ada cuman di bank singapura dan belum bisa dicairke," kata Rudi, dikutip dari Sripoku.
Rudi juga berkata, banyak komen yang masuk di media sosialnya.
"Macam-macam komen yang masuk di aku ini, biarke bae yang penting realita. Namanya duet banyak. Yo uwong tuh sabar bae," kata Rudi.
Sementara itu, Supriadi juga menegaskan jika tidak ada unsur prank di balik sumbangan Rp 2 triliun almarhum Akidi Tio.
"Tidak ada prank. Pada hari ini, ibu Heriyanti kita undang ke Polda. Perlu digarisbawahi, kita undang bukan kita tangkap,"
"Kita undang untuk datang ke Polda untuk memberikan klarifikasi terkait penyerahan dana Rp 2 triliun melalui bilyet giro," katanya.
"Bilyet giro ini tidak bisa dicairkan karena ada teknis yang diselesaikan. Kita tunggu sampai pukul 14. 00 WIB ternyata belum ada informasi, sehingga kita undang ke Polda Sumsel,"
"Bukan ditangkap," kata Supriadi menambahkan.
Terkait dengan status Heriyanti memang masih belum ada keterangan resmi dari pihak Polda Sumsel, sebab keluarga pemberi sumbangan Rp 2 Triliun rupiah itu dibolehkan pulang.
GridPop.ID (*)