Find Us On Social Media :

Ngeri! Kaki Bocah 10 Tahun Membusuk dan Bernanah Usai Bermain dan Lakukan Kegiatan Ini Tanpa Alas Kaki

By Sintia N, Selasa, 3 Agustus 2021 | 18:21 WIB

Telapak kaki seorang anak terinfeksi usai bermain di kandang babi tanpa alas kaki.

GridPop.ID - Kebersihan merupakan salah satu hal penting yang harus dijaga jika ingin selalu sehat.

Tak cuma rajin mandi, selalu menggunakan alas kaki di tempat-tempat yang kotor dan becek pun menjadi satu cara menjaga kebersihan.

Jangan sampai kejadian tragis akibat tak memakai alas kaki yang menimpa gadis remaja ini turut terjadi pada anda.

Dikutip dari Daily Mail via Intisari Online Rabu (3/4/2019), seorang gadis berusia 10 tahun mendapati kakinya membusuk.

Seorang dokter mempresentasikan sebuah laporan kasus yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine.

Menurut dokter tersebut, dia memiliki kasus di mana ada seorang gadis berusia 10 tahun yang mengalami infeksi mengerikan di telapak kakinya.

Alasan dari infeksi tersebut ialah karena dia berjalan di kandang babi tanpa menggunakan alas kaki.

Baca Juga: Berdalih Ingin Menidurkan, Pengasuh Bayi Ini Tega Lakukan Hal Keji pada Anak Majikannya Hingga Meninggal Dunia, Pengakuannya Bikin Auto Murka

Akibatnya telapak kaki sang gadis menderita papula dan lesi pada kaki selama 10 hari.

Kepada tim medis, keluarga mengatakan bahwa mereka telah melakukan perjalanan ke pedesaan Brasil pada dua minggu sebelumnya dan gadis itu telah bermain di kandang babi tanpa mengenakan sepatu.

Saat itulah dokter mendiagnosis dia dengan infeksi parasit yang disebabkan oleh kutu pasir yang membenamkan diri di kulit.

Infeksi ini dikenal sebagai Tungiasis, penyakit radang kulit yang disebabkan oleh kutu pasir yang dikenal sebagai Tunga penetrans.

Kutu tersebut berasal dari Amerika Tengah dan Selatan dan infeksi biasanya terjadi di daerah terpencil atau miskin.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kutu pasir betina menggali sendiri ke dalam kulit, biasanya di jari kaki, sol, dan tumit.

Saat mengisap darah, tubuh kutu dengan cepat mulai tumbuh, yang menyebabkan gatal, radang, dan rasa sakit.

Lesi dapat menjadi superinfeksi dengan bakteri, ketika sel koinfeksi dengan strain yang berbeda, lalu akhirnya kaki dapat membentuk abses atau nanah.

Kemudian, melalui lubang kecil di kulit, kutu bertelur sekitar 100 telur, yang umumnya jatuh ke tanah dan menetas.

Baca Juga: Ajaib! Baru Saja Lahir, Bayi Ini Sudah Ngebet Ingin Berjalan Padahal Tali Pusar Masih Melekat, Dokter Sampai Kaget Bukan Kepalang

Dalam waktu sekitar tiga minggu, parasit itu mati dan gejalanya mulai menurun, menurut WHO.

Ini berarti, setidaknya secara teori, penyakit ini bisa sembuh sendiri, menurut laporan 2013 yang diterbitkan dalam PLOS Neglected Tropical Diseases.

Tetapi, di daerah yang endemik atau miskin, orang sering terinfeksi ulang dan dapat memiliki ratusan atau bahkan ribuan kutu pasir yang menempel di kulit mereka, kata para penulis.

Menurut WHO, tingkat infeksi oleh Tunga penetrans belum pernah dihitung, tetapi WHO memperkirakan sekitar 20 juta orang berisiko terkena di Amerika.

Perawatan umumnya terdiri dari pembedahan mengekstraksi kutu pasir burrowed dan kemudian menerapkan antibiotik topikal.

Dalam kasus gadis ini, dokter mengeluarkan beberapa kutu pasir dari beberapa lesi dan kemudian merawat luka-lukanya.

Dikutip dari Grid.IDWorld Health Organization (WHO) menyebutkan, infeksi Tungiasis ini dapat sembuh sendiri dalam waktu 3 minggu.

Cara menyembuhkannya pun cukup mudah, yakni dengan selalu membersihkan diri dengan sabun medis yang bersih.

Baca Juga: Sukses Bawa Pulang Medali Emas, Siapa Sangka Greysia Polii Masih Berstatus Pengantin Baru, Intip Paras Tampan Suami sang Atlet yang Ternyata Pengusaha Berlian Ternama

GridPop.ID (*)