Istilah medis untuk kondisi yang memicu gejala seperti kabut otak adalah ensefalopati, yang mencakup penyakit atau kerusakan apa pun yang mengubah cara fungsi otak.
Gejala seperti brain fog telah dikaitkan dengan segala hal mulai dari menopause, jet lag, dan pengobatan kanker hingga obat-obatan seperti antihistamin dan infeksi virus lainnya.
Dilansir Kompas.com dari WebMD, seberapa buruk penurunan kognitif tampaknya berkaitan dengan seberapa serius infeksi Covid-19 yang menyerangnya.
Para peneliti mengatakan, orang-orang yang menjalani perawatan dengan ventilator saat Covid-19, menunjukkan efek yang paling substansial.
Rata-rata, skor IQ (Intelligence Quotients) mereka turun 7 poin. Namun demikian, menurut peneliti, skala defisit yang diamati tidak substansial.
Tetapi mereka mengatakan, pencitraan otak diperlukan sebelum kesimpulan tegas dapat ditarik.
Para peneliti menekankan pentingnya berhati-hati dalam menyimpulkan dasar neurobiologis atau psikologis dari defisit yang diamati tanpa data pencitraan otak.
Meskipun, tugas penilaian yang digunakan di sini telah ditunjukkan untuk memetakan ke jaringan yang berbeda di dalam otak manusia, dalam hal aktivitas fungsional normal dan konektivitas sebagai serta kerusakan jaringan struktural.Baca Juga: Meski Kemungkinan untuk Terjangkit Lagi Kecil, Pasien Sembuh Covid-19 Tetap Berpeluang Besar untuk Menularkan Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli
GridPop.ID (*)