GridPop.ID - Tepat hari ini, 17 Agustus 2021, bangsa kita merayakan hari kemerdekaan yang ke-76 tahun.
Di hari ulang tahun ke-76 Republik Indonesia ini pun kita masih dalam suasana berkabung akibat pandemi covid-19.
Kendati demikian upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dalam rangka HUT RI Ke-76 tetap dilaksanakan di Halaman Istana Merdeka secara terbatas.
Selain pembacaan teks proklamasi oleh Presiden, prosesi pengibaran bendera merah putih menjadi salah satu momen yang paling dinantikan masyarakat.
Namun, bendera Merah Putih yang dikibarkan selama perayaan HUT RI Ke-76 bukanlah Bendera Pusaka yang pertama kali digunakan saat proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945.
Dilansir dari Tribunnews.com, diungkapkan bendera yang dikibarkan saat upacara HUT RI adalah bendera duplikat.
Bendera Pusaka asli telah dimuseumkan sejak tahun 1968.
Dilansir dari Harian Kompas (12/8/1968) via Tribunnews.com, kala itu, Menteri Luar Negeri Adam Malik menilai Bendera Pusaka tak perlu selalu dikibarkan di setiap peringatan Hari Kemerdekaan.
"Seakan-akan kalau Bendera Pusaka itu tidak dikibarkan, peringatan 17 Agustus itu tidak sah. Ini hanya menimbulkan mistik," kata Adam Malik dikutip dari Harian Kompas, 15 Agustus 1967.
Menurutnya , bendera itu sebaiknya disimpan di museum, sehingga nilai sejarahnya lebih terasa.
Dalam sejarahnya, Bendera Pusaka Merah Putih dijahit oleh Fatmawati, istri pertama Presiden Soekarno.
Kala itu, Fatmawati yang berusia 21 tahun dan tengah mengandung anak pertamanya, Guntu Soekarnoputra.
Ia menjahit sambil menitihkan air air mata.
"Berulangkali saya menumpahkan air mata di atas bendera yang sedang saya jahit itu," kata Fatmawati dalam buku "Berkibarlah Benderaku, Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka" (2003) karya Bondan Winarno.
"Menjelang kelahiran Guntur, ketika usia kandungan telah mencukupi bulannya, saya paksakan diri menjahit bendera Merah Putih. Saya jahit berangsur-angsur dengan mesin jahit Singer yang dijalankan dengan tangan saja. Sebab dokter melarang saya menggunakan kaki untuk menggerakkan mesin jahit," sambungnya.
Tak hanya diiringi dengan air mata, Bendera Pusaka pun pernah dibelah menjadi dua oleh Mutahar yang ditugaskan oleh Soekarno untuk menyelamatkannya kala itu.
Hal itu dilakukan saat Belanda menduduki Yogyakarta pada 1948.
Baru setelah keadaan aman, bendera itu dijahit kembali seperti semula.
52 tahun sudah tak pernah dikibarkan, Bendera Pusaka tetap ditunjukkan saat upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI setiap tahunnya.
Bendera Pusaka diserahkan oleh presiden kepada barisan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang juga menerima bendera baru.
Setelah bendera baru dikibarkan, Bendera Pusaka akan diserahkan kembali kepada presiden, selaku pemimpin upacara.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, bendera Merah Putih disebut sebagai Sang Merah Putih atau Sang Dwi Warna (dua warna).
Dilansir dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara, bendera merah putih ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 2/3 dari panjang.
Bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih. Kedua bagian itu berukuran sama dan saling melengkapi dan menyempurnakan.
Bendera merah putih ini mempunyai makna khusus. Merah berarti berani dan putih berarti suci.
Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia.
Sebagai sebuah simbol negara, penggunaan Bendera Merah Putih diatur oleh Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lembaga Negara, serta Lagu Kebangsaan.
GridPop.ID (*)