Find Us On Social Media :

Kisah Dokter di Purbalingga Pura-pura Dirampok hingga Tubuhnya Diikat Demi Selamatkan Nyawa Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Ternyata untuk Lakukan Hal Mulia Ini

By Lina Sofia, Rabu, 18 Agustus 2021 | 18:01 WIB

Ilustrasi pahlawan Indonesia.

Padahal sejatinya, dokter itu sengaja memberikan obat ke pejuang untuk kesembuhan Letnan Kusni yang menderita luka.  

Setelah obat diterima, ia lantas meminta pejuang itu segera lari dan meninggalkannya yang dalam kondisi terikat.  Hingga Belanda datang, pejuang itu telah hengkang.

Ia berhasil membawa obat untuk penyembuhan luka sang Letnan.

Hingga ada harapan bagi Letnan Kusni untuk pulih dari rasa sakitnya. 

Misi dokter itu berhasil. Belanda mempercayai tipu muslihatnya. 

"Pas Belanda datang, ada apa ini. Dokter itu mengaku saya dirampok, ia diikat. Padahal dia yang mengasih (obatnya) , " katanya

Tetapi meski sempat dirawat warga hingga susah payah dicarikan obat, Tuhan berkehendak lain. Letnan Kusni akhirnya mengembuskan nafas terakhir.

Ia meninggal dengan terhormat karena telah mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan negeri ini. 

Untuk menghormati jasanya, jenazah Letnan Kusni dimakamkan di taman Makam Pahlawan Purbalingga.

Namanya diabadikan menjadi nama sebuah jalan di jalan menuju tanah kelahirannya, Desa Jatisaba Kecamatan Purbalingga.

Sementara di Purbalingga, ada sebuah peringatan upacara HUT ke-76 Republik Indonesia untuk mengenang jasa pahlawan kemerdekaan.

Uniknya pengelola tempat wisata Goa Lawa Purbalingga (Golaga) menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih di dalam gua, Selasa (17/8/2021).

Dilansir dari Tribun Bayumas, suasana upacara pun terlihat unik dan artistik. Mereka memanfaatkan pencahayaan dari lubang gua, serta sedikit cahaya lampu.

Manager wisata Golaga Bambang Adi mengatakan, pihaknya sengaja tampil beda dalam upacara bendera 17 Agustus ini.

"Kami punya daya tarik wisata gua dan potensi inilah yang kami angkat. Kebetulan, upacara dalam gua ini adalah yang kedua kali. Dan akan menjadi agenda rutin setiap 17 Agustus," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa.

Karena masih dalam situasi pandemi, peserta upacara bendera dibatasi dan harus mematuhi protokol kesehatan.

Peserta upacara dibatasi maksimal 30 orang. Mereka adalah karyawan Golaga dan tidak melibatkan masyarakat umum.

Baca Juga: Roy Suryo Soroti Alasan Polisi Tangkap Paksa Richard Lee, Sang Pakar Telematika Bongkar Fakta Mengejutkan, Ternyata Ada 2 Kasus Berbeda yang Menjerat Sang Dokter!

GridPop.ID (*)