GridPop.ID – Pengobatan alternatif atau sering juga disebut terapi bekam tentu sudah tak asing lagi di masyarakat Indonesia.
Tak sedikit masyarakat kita yang kerap melakukan terapi ini untuk kesehatan.
Disisi lain, banyak pula masyarakat yang merasa takut atau sekedar tak berminat untuk melakukan terapi ini.
Melansir Kompas.com, bekam adalah salah satu bentuk terapi alternatif dengan cara menempatkan gelas ke kulit untuk menarik kulit.
Gelas bisa terbuat dari berbagai jenis bahan, misalnya beling atau kaca, bambu, atau tembikar.
Para pendukung terapi bekam percaya, metode cangkir hisap dapat memobilisasi aliran darah untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit medis.
Secara umum, masyarakat medis Barat skeptis terhadap klaim kesehatan terapi bekam.
Tapi, sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE menunjukkan, bahwa terapi bekam mungkin memang benar-benar memiliki manfaat lebih dari sekadar efek plasebo.
Kendati termasuk pengobatan alternatif, terapi bekam ini tetap harus dilakukan oleh orang yang profesional dibidangnya.
Jangan sampai kejadian tragis yang dialami wanita ini karena nekat melakukan bekam sendiri tanpa ilmu turut menimpa anda.
Melansir dari livescience.com, seorang wanita berusia 60 tahun asal California yang tidak ingin disebut namanya melakukan terapi bekam.
Wanita ini melakukan terapi bekam karena baru saja terjatuh dan melukai bahunya.
Ia percaya bahwa terapi ini akan meregangkan aliran darah yang menumpuk di bagian bahunya.
Bahunya terluka dan memberikan luka dari dalam kulit yang menyebabkan terlihat memar dari luar kulit.
Akhirnya wanita 80 tahun ini memanaskan cangkir kecil lalu menaruhnya di bahunya.
Melansir dari healthline terapi ini maksimal dilakukan selama 15 menit, setelah itu cangkir atau gelas panasnya sudah bisa diangkat.
Akan tetapi ia ketiduran dalam keadaan cangkir panas masih dikulitnya, 30 menit kemudian ia terbangun dan kaget.
Betapa tidak, muncul luka yang besar dibahunya tepat di tempat ia melakukan bekam.
Terkait kejadian yang dialami wanita itu, seorang ahli menyatakan pendapatnya.
"Lepuh terbentuk karena keteledoran pasien," kata penulis laporan, Dr. Maria Wei, seorang profesor dermatologi di University of California, San Francisco.
"Dia memasang cangkirnya cukup kuat untuk membelah kulit, memasang dua lapisan kulit normal, dan paling atas."
Jika dilakukan dengan waktu yang benar, terapi bekam seharusnya tidak menyebabkan lepuh, kata Wei pada Live Science.
Selain itu penting juga untuk melakukan perlindungan terhadap kulit dengan alat yang sederhana pada terapi ini.
Karena lepuhan besar ini, wanita 60 tahun itu merasa tidak nyaman dan akhirnya pergi ke dokter untuk pertolongan profesional.
Dokter melakukan perawatan dengan menghilangkan lepuh menggunakan jelly petroleum di area lepuhan.
Cukup membuat kaget ya, jangan lupa untuk selalu hati-hati ya jika melakukan terapi ini!
GridPop.ID (*)