Find Us On Social Media :

Wilayahnya jadi Daerah Terakhir yang Ditaklukan Taliban, Ini Sosok Gubernur Wanita Pertama Afghanistan yang Sering Ikut Perang hingga Latih 600 Militan Anti-Taliban

By Andriana Oky, Jumat, 20 Agustus 2021 | 09:42 WIB

Salima Mazari duduk di atas bukit bersama pasukannya menanti kedatangan Taliban di garda terdepan

"Mereka semua dipenjara di rumah mereka," katanya kepada AP.

Terkait penuturan Mazari soal perempuan, Taliban pada konpers pertama menyatakan mereka akan berjanji menghormati hak perempuan Afghanistan menurut syahriah (hukum Islam).

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, juru bicara milisi Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers pertama mereka menerangkan terdapat perbedaan besar antara Taliban yang digulingkan AS pada 2001 dengan sikap mereka setelah kembali berkuasa.

Mujahid menegaskan, Taliban berhak mengatur Afghanistan berdasarkan prinsip keagamaan yang mereka anut.

Meski begitu, Mujahid mengatakan, wanita berhak mendapat pendidikan hingga jenjang universitas, yang sempat dilarang pada periode 1996-2001.

Selain itu, dia juga menyatakan, perempuan akan tetap bisa bekerja dan menjadi bagian dari pemerintahan baru mereka.

Mujahid hanya memaparkan, nantinya perempuan harus mengenakan hijab, tanpa menjabarkan apakah ada pengetatan terhadap mereka.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Dulu Hidup Merana hingga Dianiaya dan Nyaris Kehilangan Nyawa, Sekarang Gadis Ini Kuliah di Universitas Terbaik Dunia, Pengakuannya Bikin Merinding!