Find Us On Social Media :

17 Hari Dinikahi Lalu Ditinggal Pergi, Wanita Ini Saksikan Dengan Mata Kepala Sendiri Kematian Tragis Suaminya, Begini Kisahnya yang Menyayat Hati

By Luvy Octaviani, Rabu, 25 Agustus 2021 | 18:32 WIB

ilustrasi pembunuhan.

GridPop.ID - Nasib memilukan dialami wanita ini.Pasalnya, baru 17 hari dinikahi dirinya terpaksa menjada setelah sang suami meninggal dunia.Bahkan, wanita ini menyaksikan sendiri kematian sang suami dengan mata kepalanya.Kisah pilu yang menimpanya sempat viral di media sosial Facebook beberapa waktu lalu.Dilansir dari pemberitaan sosok.id pada (23/4/2020), kisah pilu pengantin baru asal Pemalang yang viral itu menceritakan seorang istri yang menyaksikan suaminya dibunuh di depan matanya.Akun Facebook Yuni Rusmini, menjadi salah satu yang ikut mengunggah kisah pilu pengantin baru asal Pemalang yang viral ini.Dalam unggahan akun Facebook Yuni Rusmini itu, disebut pembunuhan ini terjadi di Dusun Penpen, Kelurahan Mendelem, Kecamatan Belik, Pemalang, Jawa Tengah."Seorang suami (pengantin baru) ditebas lehernya di depan istrinya saat di sungai mencuci pakaian oleh laki-laki tetangga sekampung," tulis akun Facebook Yuni Rusmini.Akun ini juga turut mengunggah beberapa foto korban dan video yang menunjukkan tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga: Setelah 22 Tahun Baru Sadar, Wanita Asal Salatiga Ini Ternyata Anak Angkat Dari Aktor Terkenal di Dunia, Faktanya Malah Terbongkar Dari Omongan Tetangga

Setelah ditelusuri, ternyata kisah viral ini benar terjadi.Mengutip Tribun Jateng, kasus pembunuhan pengantin baru ini terjadi pada 6 September 2019 silam.Taripah (51) warga Desa Mendelem yang turut menjadi saksi mata menceritakan kronologis kejadian.Awalnya, korban bernama Aldi (25) sedang duduk di atas batu menemani istrinya, Lastri, mencuci baju di sungai.“Saya juga sedang mencuci bersama istrinya," ucap Taripah.Namun tiba-tiba pelaku bernama Arifin (25) tiba-tiba datang dari belakang dan langsung menyerang korban dengan parang."Saat suaminya asik bermain telepon genggam, pelaku datang dari belakang dan menebas leher korban menggunakan parang," jelas Taripah.Menyaksikan langsung suami yang baru dinikahinya 17 hari dibacok, Lastri langsung berteriak histeris.

Baca Juga: Disebut Bakal Sandang Status Janda Ketiga Kalinya, Terbongkar Identitas Suami Ketiga Risty Tagor yang Tak Disangka-sangka

"Saya menariknya (Lastri) dan saya bawa (Lastri) kabur melewati sawah," ujarnya.Taripah menjelaskan, jika korban, Aldi, merupakan pendatang karena baru saja menikahi Lastri."Korban merupakan pendatang di desa kami ia juga baru menikah 17 hari lalu,” ucapnya.Kapolsek Belik, Iptu Trino W mengungkapkan, korban tewas dengan luka parah di bagian leher.“Luka tebas di leher korban mencapai 20 sentimeter, bahkan kerongkongan korban putus. Kondisi itu membuat korban tak tertolong,” ungkap Trino.Kini, pelaku bernama Arifin (25) sudah dibawa ke Mapolres Pemalang untuk diperiksa.

Baca Juga: Sempat Curigai Bau Tak Sedap Saat Beli Bantal di Online dengan Harga Murah, Wanita Ini Syok Temukan Hal Menjijikan di Dalamnya

“Arifin di bawa ke Mapolres Jumat lalu, hingga kini kondisinya kurang baik, bahkan ia sering bicara ngalor-ngidul tidak jelas,” ungkap Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Suhadi.Dugaan sementara, pelaku kesal lantaran mantan kekasihnya, Lastri, menikahi pria lain.“Bisa jadi pelaku gelap mata, karena mantan kekasihnya dinikahi oleh Aldi. Hal itu yang membuat Arifin melakukan tindakan nekatnya," tutup Suhadi. Sebagai tambahanan, dilansir dari laman kompas.com, menurut Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Izraq Sulhin  tindak kejahatan tak bisa dinilai dari sudut pandang yang sama. Alasannya, karena masing-masing memiliki latar belakang motif, situasi, dan kondisi yang berbeda. Izraq menilai, jika tindak kekerasan berujung pembunuhan, biasanya merupakan akumulasi dari permasalahan yang sudah ada sebelumnya. Tindakan ini tak serta merta terjadi. “Jarang orang langsung bunuh. Jadi umumnya ada konteks masalah interaksi dengan orang lain,” ujar dia. Ia mengatakan, kejahatan kekerasan juga umumnya dilatarbelakangi tersendatnya mekanisme meredakan ketegangan antar-individu. “Kejahatan kekerasan pembunuhan dan sebagainya biasanya ditarbelakangi perselisihan individu. Penyebabnya di-bully, sengeketa harta, dan sebagainya. Itu yang disebut perselisihan,” kata Izraq.

Baca Juga: Perut Kian Membuncit Saat Hadiri Acara Ini, Fashion Nagita Slavina Hamil Anak Kedua Buat Netizen Auto Syok Usai Tahu Total Harganya: Kalkulatorku Langsung Ngeblank!GridPop.ID (*)