Camat Sungai Apit Wahyudi mengatakan, korban diterkam harimau saat mencari jaringan seluler di tepi Sungai Belat sekitar pukul 19.00 WIB. Lokasi itu masuk dalam arel perkebunan sawit PT Sawit Uniseraya. Korban merupakan anak dari pekerja buruh pembersih kebun sawit, yang tinggal di sebuah camp.Sebelumnya, korban memutuskan untuk mencari jaringan seluler ke hutan karena genset rusak akibat mati lampu."Waktu itu lampu mati di camp, karena mesin genset rusak. Sekitar pukul 19.00 WIB, korban pergi berdua sama adiknya ke tepi sungai mencari jaringan seluler untuk main handphone," kata Wahyudi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (30/8/2021). Tak lama setelah itu, adik korban balik ke camp yang tak jauh dari sungai. Korban tinggal sendirian di tepi sungai yang masih ada hutannya. Saat ditanya ayahnya, Rustam, sang adik menyebut kakaknya masih berada di tepi sungai main handphone."Setelah dicek ke lokasi, korban tak ditemukan. Pas ditelepon tak masuk. Kemudian orangtuanya meminta bantu ke warga untuk mencari anaknya," kata Wahyudi.Warga dan keluarga korban menyisir ke dalam hutan hanya menggunakan penerangan senter. Lebih kurang 100 meter, ditemukan darah berserakan di tanah.