Hal ini terkait pernyataan Bupati Gianyar yang menyebut mereka mendapat bayaran Rp 150 ribu per jenazah Covid-19 yang meninggal di rumah sakit pemerintah Gianyar.Terkait pernyataan bupati, nyaris semua pihak yang terlibat dalam penguburan jenazah terkonfirmasi Covid-19 membantah hal tersebut.Mereka mengatakan, jangankan uang, segelas air pun tak dapat."Saya sudah sejak lama terlibat dalam penguburan jenazah Covid-19, sepeserpun tidak pernah menerima apa yang dikatakan Pak Bupati. Jangankan Rp 150 ribu, segelas air pun tidak ada," ujar seorang petugas, Kamis 2 September 2021.Petugas menegaskan, kalau memang ada bayaran Rp 150 ribu, diharapkan agar diberikan langsung kepada mereka.Di tengah kondisi seperti ini, bagi mereka uang sekecil apapun akan sangat berarti.Namun jika dana tersebut tidak ada, mereka berharap tidak ada penyataan yang membuat petugas di lapangan mendapat cibiran.Penyataan tersebut, justru akan berdampak buruk untuk citra petugas di lapangan.Selama ini petugas penguburan jenazah Covid-19 sudah distigma.Mereka dianggap orang-orang yang mendapat untung di balik pandemi."Masyarakat bilang kami dapat bayaran, dari Pak Bupati juga bilang begitu. Sementara kenyataannya, kami tidak pernah menerima apa-apa," ujarnya.