Find Us On Social Media :

Bak Termakan Omongan Sendiri, Ungkapan Budi Sarwono Tentang Hal Ini Kembali Jadi Sorotan Usai Jadi Tersangka KPK, Pengakuannya Dalam Video 48 Detik Mengejutkan

By Luvy Octaviani, Senin, 6 September 2021 | 09:01 WIB

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.

GridPop.ID - Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono menjadi sorotan setelah terlibat kasus korupsi.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada 2017-2018.Kini, setelah jadi tersangka pada Jumat (3/9/2021) lalu, Budhi Sarwono resmi ditahan oleh KPK di Rutan KPK hingga 22 September mendatang.Dilansir dari laman kompas.com, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki bukti kuat terkait fee sebesar Rp 2,1 miliar yang diterima Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono. Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam merespons bantahan Budhi setelah ditetapkan sebagai tersangka. Diketahui, Budhi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korusi terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. "KPK telah memiliki bukti yang kuat menurut hukum terkait dugaan tindak pidana korupsi dimaksud sehingga perkara ini naik ke tahap penyidikan," ujar Ali, dalam keterangan tertulis, Minggu (5/9/2021).Dalam kasus tersebut, KPK menduga Budhi menerima commitment fee atas berbagai pekerjaan proyek infrastruktur di Kabupaten Banjarnegara sekitar Rp 2,1 miliar.

Baca Juga: Terbongkar Tarif Kencan Bareng Lucinta Luna Dalam Semalam, sang Artis Blak-blakan Beberkan Fakta Lain yang Bikin Melongo Demi Cari Cuan

Budhi juga diduga berperan aktif dalam pelaksanaan lelang pekerjaan infrastruktur, di antaranya, membagi paket pekerjaan di Dinas PUPR, mengikutsertakan perusahaan milik keluarganya, dan mengatur pemenang lelang. "KPK berharap agar tersangka dan pihak-pihak lain yang nanti kami panggil dan periksa bertindak kooperatif dengan menerangkan fakta-fakta sebenarnya yang diketahui di hadapan penyidik," kata Ali.Sementara itu, dilansir dari laman tribunnews.com, buntut dari penetapan Budhi sebagai tersangka, sejumlah masyarakat Banjarnegara bersuka cita.Mereka kompak menggelar berbagai tasayuran hingga memasang spanduk untuk mengapresiasi kerja KPK yang telah menangkap sang bupati.Namun, jauh sebelum Budhi ditetapkan sebagai tersangka, sosoknya kerap kali menuai sorotan karena kontroversi.Budhi sempat menyebut Menteri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Penjahit.Hal itu dilakukan Budhi pada akhir Agustus 2021 lalu saat sedang menjelaskan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara.Terbaru, video Budhi Sarwono yang pernah protes gajinya sebagai bupati tergolong kecil dan harus melakukan korupsi, kembali viral di media sosial.Padahal, unggahannya yang menyebut gajinya kecil dan memungkinkan untuk melakukan korupsi itu pertama kali beredar pada awal Oktober 2019 lalu.

Baca Juga: Kabar Gembira, Indonesia Sukses Sabet 9 Medali di Paralimpiade Tokyo 2020, CdM Sebut Kontingen Indonesia Lampaui Target

Adapun, kala itu, pernyataanya menjadi viral setelah dirinya mengunggah foto slip gaji melalui akun Instagram resminya, Rabu (2/10/2019) lalu.Dalam unggahannya, tertera besaran gaji bersih yang diterima oleh Budhi Sarwono sesuai draf senilai Rp6.114.100.Namun setelah dipotong berbagai hal, gaji yang sampai padanya senilai kurang lebih Rp5 juta.Kemudian ia menanggapi nominal itu lalu menyebutnya terlalu kecil.Ia mengatakan, gaji tersebut tak sesuai dengan mobilitasnya yang harus berkeliling 20 kecamatan.

Bahkan, Budhi juga sempat menyebut nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.Budhi juga merasa kasihan kepada Ganjar yang haru berkeliling ke 35 kabupaten/kota.Menurutnya dengan memberikan gaji kecil kepada kepala daerah sangat memungkinkan untuk melakukan korupsi."Kalau seperti itu ngajari bupati cluthak (suka mencuri), kalau cluthak sudah disiapkan jepretan (senjata) yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), habis bupati se-Indonesia," ungkapnya.Kemudian ia berharap pemerintah pusat lebih memperhatikan gaji kepala daerah.

Baca Juga: Biodata Artis Raya Kitty, Pemeran Emon si Wanita Tomboy di Sinetron Anak Langit, Ternyata Seorang Pembalap!

Menurut Budhi, seorang bupati idealnya mendapatkan Rp100 juta atau bahkan hingga Rp150 juta."Kalau anggota dewan saja Rp 30 juta, bupati ya Rp 100 juta atau Rp 150 juta lah," kata Budhi.Ia menganggap, kenaikan gaji kepala daerah diperlukan agar seimbang dengan gaji para pejabat atau kepala negara lainnya.Sementara, dalam video berdurasi 48 detik yang kembali beredar di media sosial, Budhi mengeluarkan keluhannya.Ia mengaku tak akan mencalonkan diri sebagai bupati jika tahu nominal gajinya.Ia pun mengaku hanya bisa diam saat tahu nominal gajinya hanya Rp 5 juta saja."Kalau tadinya saya tahu gajinya segini jadi bupati, saya nggak nyalon, demi Allah saya nggak nyalon.""Ngertinya saya antara 150-200 juta, saat baru tahu pertama kali saya cuma diem, tapi saya punya kewajiban membangun Banjarnegara," ungkap Budhi dalam videonya.

Kemudian, Budhi pun justru menyebut akan melakukan korupsi karena gaji sebagai bupati sangat kecil.Hal itu dilakukan karena ia ingin membalas budi kepada tim suksesnya hingga partainya."Pasti harus (melakukan korupsi, red), bukan potensi tapi harus korupsi, karena lama-lama kita jadi mikir, kita punya partai dan punya tim sukses," jelasnya.

Baca Juga: Remaja 15 Tahun Nekat Suntikkan Zat Tak Lazim Ini ke Tubuhnya, Alasannya Sungguh Tak Masuk Akal, Dokter Ungkap Fakta MengejutkanGridPop.ID (*)