Find Us On Social Media :

Jadi Negara Pertama yang Dijangkiti Corona, Kini China Kembali Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Hal Ini Diduga Jadi Pemicunya

By Luvy Octaviani, Rabu, 15 September 2021 | 14:21 WIB

Pandemi virus corona di China.

GridPop.ID - Virus Corona atau Covid-19  sampai saat ini masih menjadi panemi yang terus ada.Hampir 2 tahun seluruh negara memerangi panemi Virus Corona.Dilansir dari laman tribunnews.com, virus Corona ini awalnya menjangkit masyarakat di Kota Wuhan, China.Virus ini mirip dengan sindrom pernapasan akut parah yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.Awalnya virus ini tersebar dan menjangkit korban hingga 1.300 orang di Kota China, hingga menyebabkan 41 orang meninggal.Tingkat penularan virus yang sangat cepat membuat kasus virus corona ini terus meluas, menurut thewuhanvirus.com, hingga kini tercatat sudah menjangkiti 158 negara di dunia.Jadi negara pertama yang dijangkiti Corona, baru-baru ini diberitakan jika China kembali alami kenaikan kasus covid-19.Dilansir dari laman kompas.com, China kembali melaporkan adanya kenaikan kasus Covid-19, yang diduga bersumber dari sebuah SD di Provinsi Fujian.

Baca Juga: Mengenal Scaphism, Kenikmatan Surga yang Berganti Ngerinya Neraka Saat Menjalani Eksekusi Mati dengan Madu dan Susu, Begini Prosesnya

Laporan dari media setempat menyebutkan, kembali meningkatnya penularan disebabkan ayah salah satu siswa, yang positif pekan lalu. Otoritas Fujian memerintahkan seluruh guru dan murid dites, setelah adanya 100 kasus dalam empat hari terakhir.Kabar meningkatnya Covid-19 di Fujian terjadi setelah China mengumumkan keberhasilan mengatasi wabah Nanjing. Dilansir BBC Selasa (14/9/2021), penularan di Nanjing merupakan kasus terbesar yang pernah Beijing hadapi setelah Wuhan. Kota Putian, rumah bagi sekitar 3 juta jiwa, merupakan salah satu yang terdampak wabah, dengan sumbernya diduga dari sebuah SD.Media "Negeri Panda" memberitakan, ayah si murid itu positif pada 10 September, 38 hari setelah dia kembali dari Singapura. Disebutkan si pasien sudah 21 hari dikarantina, dan menjalani sembilan tes baik serologi maupun asam nukleat, yang semuanya negatif. Media pemerintah Global Times mewartakan, tidak diketahui apakah ayah siswa tersebut terinfeksi saat di Singapura.Jika benar demikian, maka dia menjadi kasus langka. Karena masa inkubasi virus corona yang lama tidak diketahui.

Pemerintah setempat bergerak cepat dengan menutup sekolah.

Baca Juga: Abdul Rozak dan Umi Kalsum Bakal Diseret ke Polisi, Sosok Ini Justru Kebingungan Gegara Aksi Nekat si Hater

Siapa pun yang hendak meninggalkan Putian harus punya hasil tes negatif dalam 48 jam terakhir. Tempat publik seperti bioskop, museum, dan perpustakaan diminta membatasi jam kunjungan, dengan restoran membatasi jam operasional mereka. Di kota tetangga seperti Xiamen dan Quanzhou juga terpapar, dengan bar dan pusat kebugaran di Xiamen terpaksa ditutup.Pada Senin (13/9/2021), Xiamen melaporkan adanya 32 kasus yang sebagian besar muaranya ada di Putian. Berdasarkan laporan Global Times, studi awal menyebutkan varian Delta menjadi penyebab membludaknya kasus. Transmisi tersebut terjadi satu pekan jelang Hari Libur Nasional pada 1 Oktober, dikenal juga sebagai Pekan Emas. Pada liburan itu, ratusan juta orang di seantero China berlibur.Sebagai tambahan, melansir dari laman tribunstyle.com yang mengutip  worldometers.info pukul 06.00 WIB, kasus Covid-19 di seluruh dunia hari ini, Rabu 15 September 2021 mencapai 226.564.426 kasus.Sementara, kematian akibat Covid-19 kini berjumlah 4.661.031 jiwa.Saat ini tercatat 203.209.510 pasien sembuh dari Covid-19.Ada 18.693.885 kasus aktif atau pasien dalam perawatan di seluruh dunia.

Baca Juga: 4 Bulan Ngotot Ingin Bercerai dari sang Suami, Gugatan Cerai Lulu Tobing Malah Ditolak Hakim Gegara Hal Sederhana IniGridPop.ID (*)