GridPop.ID - Kekerasan terhadap wanita kerap kali masih terjadi di tempat-tempat umum.
Tak punya masalah apa-apa, tiba-tiba saja pelaku dengan nekat berlaku kasar dan hal ini lah yang akhirnya membuat resah semua orang.
Atas perbuatan yang tak terpuji tersebut tak sedikit orang yang sampai merenggut nyawa bahkan mengalami gangguan mental.
Untuk itu pelaku pantas mendapat hukuman yang setimpal dari pihak berwajib.
Seperti kisah seorang pria yang kini ditangkap setelah aksinya menendang dada seorang wanita secara tiba-tiba di eskalator stasiun kereta bawah tanah New York, hingga terjungkal.
Polisi menangkap Bradley K Hill (32 tahun) pada Jumat (17/9/2021) dan menuduhnya sebagai pelaku penyerangan di eskalator stasiun kereta bawah tanah New York.
Saat ditangkap penampilanya, seperti pria berkelas, mengenakan setelan gelap, kemeja berleher terbuka, dan masker Nike, seperti yang dilansir Kompas.com dari Daily Mail pada Minggu (19/9/2021).
Polisi mengatakan, Hill menendang seorang wanita hingga terjungkal di eskalator stasiun kereta Atlantic Avenue-Barclays Center di Brooklyn, New York, pada sore 9 September.
Kejadian itu terekam kamera CCTV stasiun. Rekaman CCTV menunjukkan pria berusia 32 tahun itu tiba-tiba tendang dada seorang wanita setelah berjalan melewatinya di eskalator stasiun.
Wanita itu langsung terjungkal ke belakang, sementara Hill dengan santai melanjutkan jalannya.
Menurut laporan ABC 7 News, polisi mengatakan korban tak dikenal, yang juga berusia 32 tahun, menegur Hill untuk mengatakan "permisi" setelah dia mendorong wanita itu untuk dia bisa jalan mendahului.
Polisi mengatakan bahwa saat itu Hill menjawab "saya lakukan" dan tiba-tiba tendang dada wanita.
"Dia baru saja menendangku," kata wanita itu menceritakan kejadian.
"Dan aku baru saja jatuh dari eskalator, melewati semua orang, sampai ke lantai bawah," lanjutnya.
Korban menderita luka dan memar di punggung, lengan, kaki, lutut kanan, paha kanan, dan pergelangan kaki kiri, tetapi menolak perawatan medis, kata polisi.
Korban yang ditendang dadanya tersebut mengatakan kepada ABC 7 News bahwa kejadian itu membuatnya trauma.
Ada hal yang tidak boleh dilakukan dalam mengatasi trauma, sebab jika hal ini dilakukan trauma yang dirasakan tak akan pernah sembuh.
Setiap orang memang memiliki reaksi yang berbeda terhadap suatu rasa trauma, namun sering kali mereka melakukan hal-hal yang negatif dan tidak menyelesaikan masalah.
Melansir dari Kompas Lifestyle, menyalahgunakan alkohol dan obat, serta menghindarkan diri dari rasa trauma, adalah cara kurang sesuai untuk mengatasi PTSD.
1. Menyalahgunakan obat dan alkohol
Dua hal ini mungkin membuat seseorang melupakan masalah dan meningkatkan kepercayaan diri, meski hanya sementara, namun hal tersebut tidak akan membuat pikiran menjadi lebih jernih saat mengalami trauma.
Efek ketergantungan dari obat dan alkohol juga dapat memperburuk keadaan mental sehingga memicu kekerasan, kecelakaan, dan keinginan untuk bunuh diri.
2. Tak mau mengakui trauma
Dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menghindari lingkungan sosial dan menganggap dirinya tidak punya masalah dan tidak memerlukan bantuan terapi.
Menenangkan diri dengan cara menyendiri dan menghindari orang terdekat secara berlebihan bukanlah hal yang tepat, karena akan menjauhkan kita dari dukungan yang mungkin dibutuhkan.
Sama halnya dengan menyembunyikan emosi dan menghindari terapi, karena ini tidak akan menyelesaikan trauma yang dapat kembali sewaktu-waktu meskipun kita menganggap semua baik-baik saja.Disuruh Sujud di Hadapannya, Pelaku Penganiayaan Perawat RS Siloam Masih Tega Tendang Korban, Ini Penjelasan Polisi
GridPop.ID (*)