GridPop.ID - Dua sejoli ini bikin gempar warga.Bagaimana tidak? keduanya ditemukan asyik bercinta di antara semak belukar.Kaget aksi mesumnya dipergoki seorang waga, keduanya pun ngacir tanpa sehelai pakaian.Dilansir dari laman sosok.id, sekitar pukul 03.00 WIB pagi, warga Kelurahan Sungai Pinang, Jambi dibikin geger dengan sepasang sejoli yang berlarian tanpa baju.Rupanya sepasang sejoli di Jambi ini ngacir kabur tanpa baju usai kepergok basah warga tengah asyik bercinta di semak belukar.Melansir Tribun Jakarta, Rabu (22/4/2020) kejadian tersebut berawal ketika seorang warga tengah mencari tanaman obat.Warga yang tak disebutkan identitasnya tersebut rupanya sedang mengobati anak tetangganyayang sakit.Dan untuk mengobati penyakit anak tetangganya, ia membutuhkan daun jarak.Saat tengah mencari daun jarak di antara semak belukar, tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan penampakan semak yang bergoyang-goyang.
Padahal pada saat itu tidak ada angin yang berhembus.Kecurigaannya semakin menjadi-jadi kala ia samar-sama mendengar suara orang mengaduh dari balik semak-semak.Tanpa pikir panjang, warga pun memutuskan untuk mendekat dan menemukan sepasang sejoli tengah asyik dalam peraduannya memadu kasih.Dilansir Sosok.ID dari Tribun Jambi dan Grid.ID, Rabu (22/4/2020) kejadian ini pun telah dibenarkan oleh ketua RT setempat, Slamet.Dalam pernyataannya, Slamet membenarkan bila ada sepasang sejoli yang terpegok bercinta di balik semak-semak di sekitar wilayahnya.Dan kedua sejoli itu terpergok warga yang sedang mencari daun jarak."Waktu kejadian, anak tetangganya sakit, dia mau ambil daun jarak.Pas mau ambil daun jarak di kebun di depan rumahnya, malah ketemu mereka," ujar Slamet dikutip dari Tribun Jambi.Saking terkejutnya aktivitas persetubuhan mereka dipergoki warga, dua sejoli ini langsung ngacir kabur tanpa sehelai pakaian di tubuh mereka.Kedua pasangan tersebut bahkan meninggalkan pakaian mereka di atas kain seprai yang mereka gunakan sebagai alas bercinta.
"Kabur, mereka tak sempat lagi (berpakaian)," lanjut Slamet.Sialnya, warga yang memergoki persetubuhan itu mengenali kedua pelaku.Pelaku wanita dengan inisial P (32) adalah anak seorang warga yang masih bertetangga dengannya.Sedangkan pelaku pria, S (36) adalah warga Dusun Tanjung Meranti, Kecamatan Bathin II Babeko.Usai ketangkap basah warga, kedua orang tua pasangan sejoli ini pun dipanggil ke lokasi.Setelah melalui proses panjang, pasangan sejoli itu akhirnya mengakui perbuatan bejat mereka.Mengutip Tribun Jambi, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua pasangan kekasih itu dikenai sanksi adat berupa denda mencuci kampung dan langsung dinikahkan.“Mereka akan langsung dinikahkan. Pihak keluarga laki-laki dari Dusun Tanjung Menanti juga sudah diberitahu,” tandas Slamet sebagai ketua RT.Kejadian serupa rupanya juga terjadi di Amerika Serikat.
Dilansir dari laman kompas.com, seorang wanita di Stockton, Amerika Serikat (AS), memergoki sepasang kekasih yang diyakini tunawisma sedang berhubungan seks di halaman depan rumah tetangganya. Namun, saat ia menegurnya, sejoli itu malah marah dan memintanya pergi.
Wanita bernama Chealsey Allmon-Encinas itu sedang berjalan di luar, lalu tak sengaja menemukan dua orang yang diyakini tunawisma bersetubuh di halaman depan rumah tetangganya.Dia sempat tidak memercayai apa yang dilihatnya, lalu menyuruh mereka berhenti dan pergi. "Aku bertanya apakah mereka baik-baik saja dan mereka tidak menanggapi," katanya, dikutip dari CBS Sacramento, Jumat (4/9/2020)."Awalnya mereka menyuruh saya pergi, dan saya merasa, 'Maaf apakah Anda sadar sedang berhubungan intim di halaman depan seorang warga?'"Lebih lanjut Chealsey mengatakan, ada persoalan tunawisma yang terus terjadi di lingkungannya, tetapi kasus hubungan seks ini adalah yang pertama kali ia temukan. Dia berkata, ini adalah peringatan untuk semua orang di permukiman itu, termasuk para pemimpin daerah dan negara bagian, untuk mengambil tindakan.JoLyn McMillan, CEO Stockton Shelter for the Homeless, berujar, apa yang terjadi di lingkungan Chealsey sangat jarang terjadi, tetapi kekurangan sumber daya untuk mengatasinya. "Kami tidak memiliki cukup sumber daya untuk membantu orang yang butuh bantuan saat mereka membutuhkannya," kata McMillan. "Mayoritas tunawisma dan yang hidupnya sulit memiliki trauma signifikan." Namun, Chealsey terus mendorong ini harus menjadi pembuka mata masyarakat untuk memberi lebih banyak bantuan. "Kalau kita mau kota kita jadi lebih baik, maka kita perlu membantu mereka agar menjadi lebih baik, karena kita tidak bisa diam saja memberitahu mereka untuk jadi lebih baik tanpa sumber daya, tanpa uang, tanpa dukungan karena siapa yang tahu?" tegasnya.
Baca Juga: Sebelum Tragedi Penembakan Terjadi, Sosok Misterius Ini 4 Hari Belakangan Nongkrong di Sekitar Rumah Ustaz Armand dan Diduga Telah Incar KorbanGridPop.ID (*)