"Saat kita di kota yang sama di kota padang, dia ga pernah malu bawa saya kemana-mana, ke cafe atau ke tempat lainnya meski wajah saya udah bengkak banget."
"Kalau saya ke mana-mana orang-orang pasti aneh ngeliat wajah saya tapi dia selalu ngelindungi & bawa santai aja," cerita Rahmi.
Kemudian, sang kekasih juga selalu menemani dia saat konsultasi dokter soal penyakitnya.
Hingga akhirnya pada 25 September 2019, Rahmi harus menjalani operasi di RSCM, Jakarta.
Meskipun tak menemani langsung saat operasi, kata Rahmi, sang kekasih selalu menemani dengan setia mendengar keluh kesahnya setiap hari.
"Karena dia mesti kuliah juga, kita sama-sama mahasiswa tingkat akhir mesti fokus skripsi. Tapi dia selalu nemenin saya setiap pagi & malamnya."
"Dengerin saya nangis-nangis ceritain kekhawatiran saya dan ceritain gimana kisah saya di RS setiap harinya."
"Dia benar-benar jaga mental saya buat tetap stabil karena pesan dokter. Memang gaboleh stres biar nanti pas operasi itu berjalan dengan lancar," tutur dia.
Lanjutnya, Rahmi menyebut kehadiran langsung kekasih diganti saat dirinya wisuda.
Pasca operasi pun, lanjut Rahmi, kekasihnya selalu menemaninya tanpa mengeluh.
Ia mengaku bersyukur memiliki sosok pasangan yang selalu setia dan mau menerimanya.
"Saya masih inget banget, gimana ribet dan riwehnya urusan di rumah sakit, ngantri lama ngurusin ini itu."
"Belum ngantri buat konsulnya. Tapi dia enggak pernah ngeluh bersyukur banget saya ketemu dia," ucap dia.
Kini, kondisi kesehatan Rahmi sudah membaik.
Rahmi dan kekasihnya ini sudah berpacaran selama 4 tahun.
Bahkan, keduanya sudah mengenal baik keluarga satu sama lain.