Rumah kumuh
Ia pun menceritakan bagaimana perjuangan bapaknya yang tanpa lelah menghidupi keluarga meskipun hanya berprofesi sebagai seorang tukang pijat.
Ia mengatakan awalnya rumah yang ditempati dirinya bersama keluarga sangat kecil dan kumuh.
Rumah orang tuanya tersebut berada di tengah saya.
"Depan dan belakang rumah saya itu kandang ayam," ujarnya.
"Ketika banjir, rumah saya becek dan berlumpur," lanjutnya.
Namun, berkat kerja keras sang ayah menabung selama 7 tahun, akhirnya bisa membuat rumah yang layak huni
Itu lah yang menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus berjuang mewujudkan cita-citanya.
"Saya makin semangat untuk membanggakan orang tua saya. Motivasi dari orangtua saya yang kurang, orang tua saya tidak begitu mampu tapi mereka memberikan hidup yang cukup pada saya dan tidak mengeluh," katanya.
Ia bersyukur memiliki kedua orang tua yang begitu baik sehingga mengantarkannya menjadi seorang taruna Akmil.
"Saya mengingat orang tua saya, mengingat perjuangan saya, dan Alhamdulillah saya bisa lulus dengan semangat perjuangan teman-teman, orang tua, para sahabat, dan para guru yang selalu motivasi saya dan memberikan doa terbaik bagi saya," katanya.