Find Us On Social Media :

Prediksi Mengejutkan Diungkap Astronom, Inilah yang Terjadi Jika Galaksi Bima Sakti dan Andromeda Terjadi Benturan Sampai Banyak Menelan Benda Ruang Angkasa, Tanda Kiamat?

By Lina Sofia, Senin, 27 September 2021 | 20:02 WIB

Ilustrasi Galaksi Andromeda

GridPop.ID - Seperti kita ketahui Galaksi Andromeda adalah galaksi terbesar yang paling dekat dengan kita.

Galaksi Andromeda adalah benda langit terjauh yang bisa diamatin dengan mata telanjang.

Kita hanya perlu berada di tempat yang baik dan jauh dari sumber cahaya untuk bisa mengamatinya.

Melansir dari Kompas.com Andromeda bisa diamati paling terang pada bulan November.

Karena mudahnya mengamati galaksi ini, sulit untuk menentukan siapa orang pertama yang menemukan galaksi Andromeda.

Namun, Galaksi Andromeda pertama kali dibukukan oleh astronomer asal Persia bernama Abd al-rahman al-Sufi.

Beliau menuliskan tentang galaksi Andromeda pada bukunya yang berjudul The Book of Fixed Stars pada tahun 964.

Galaksi Andromeda memiliki bentuk seperti spiral. Diameter galaksi ini adalah 220.000 tahun cahaya.

Baca Juga: Setelah 18 Tahun, Fenomena Bulan Merah Super Kembali Terlihat di Indonesia Saat Hari Raya Waisak pada 26 Mei 2021 Mendatang

Galaksi Andromeda berjarak 2,54 juta tahun cahaya dari Bumi.

Galaksi Andromeda memiliki banyak sekali nukleus ganda. Selain itu, galaksi ini memiliki lubang hitam supermasif yang tersembunyi di tengahnya.

Galaksi Andromeda saat ini bergerak mendekati Galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 100 hingga 140 kilometer per detik.

Diperkirakan, Galaksi Andromeda akan menabrak Galaksi Bima Sakti sekitar 4,5 milyar tahun lagi.

Kedua galaksi akan bertabrakan dan membentuk galaksi yang sangat besar yang berbentuk elips.

Penggabungan sempurna antara kedua galaksi ini akan terjadi 6 milyar tahun dari sekarang.

Ketika itu terjadi, matahari akan menjadi lebih besar dan menelan planet-planet terestrial.

Riset ini dilakukan oleh seorang astronom, Dr. Douglas Mackey dari Research School of Astronomy and Astrophysics di Australian National University.

Perkiraan ini didasarkan atas penelitian terbaru mengenai "kebiasaan" Galaksi Andromeda yang menelan semua benda-benda ruang angkasa di lintasannya, seperti yang dilansir Tribunnnews.com dari ABC News, (03/10/2019).

Penelitian yang mengungkapkan kebiasaan Galaksi Andromeda ini diketahui telah terjadi pada 10 miliar tahun yang lalu.

Baca Juga: Awas! Ancaman Badai Matahari Mengintai Bumi, Disebut-sebut Bisa Sebabkan Kiamat Internet Berkepanjangan, Begini Penjelasan Ahli

Waktu yang lama ini di masa lampau ini terjadi saat Galaksi Andromeda masih dalam proses pembentukan yang menelan banyak benda ruang angkasa di sekitarnya.

Sekitar 4 miliar tahun yang lalu juga, kejadian demikian telah terjadi lagi namun dengan skala yang lebih kecil.

Douglas Mackey mengungkapkan mengenai ukuran Galaksi Bimasakti yang sama dengan Andromeda.

"Yang kita ketahui tentang Andromeda yaitu ukurannya kira-kira sama dengan Bimasakti, baik dalam hal jarak maupun massa," ungkap Douglas Mackey.

"Bimasakti memiliki sistem spiral, dan Andromeda juga memiliki sistem yang sangat mirip," jelasnya.

Hasil penelitian Dr Mackey diterbitkan dalam jurnal Nature pada minggu ini.

Penelitian karyanya menemukan bukti-bukti bagaimana Andromeda "memakan" benda-benda langit.

Ia melakukan penelitian terhadap lingkar cahaya, bintang-bintang di Galaksi Andromeda.

Bersama dengan para peneliti lainnya, disadari bahwa terdapat dua gugus bintang yang terikat secara gravitasi.

Keduanya dikenal sebagai gugus bola yang mengorbit pada jalur masing-masing.

Baca Juga: Jadi Planet Terbesar ke-2 dalam Tata Surya, Terkuak Sisi Mencekam Planet Saturnus yang Buatnya Tak Bisa Dihuni Manusia

Terdapat skenario lain yang menjadi akibat dari benturan ini, namun kecil kemungkinannya.

Pertama, Bumi akan hancur.

Kedua, Matahari akan keluar dari lintasannya.

"Meski tidak mustahil, namun secara umum jarak bintang-bintang di suatu galaksi sangat jauh sehingga tabrakan langsung antar bintang jarang terjadi," jelas Dr Mackey.

Menurutnya, terdapat kemungkinan Matahari bisa terlempar keluar dari sistem Andromeda dan Bimasakti ke ruang intergalaksi.

Selain itu, setelah benturan dua galaksi ini, Bumi akan dekat dengan lintas bintang lain sehingga mengganggu orbit Bumi dan menjadikannya tidak dapat lagi mendukung kehidupan.

"Jadi tidak salah untuk mengatakan ada risiko dari benturan dua galaksi ini," tambah Dr Mackey.

Baca Juga: Menakjubkan! 4 Planet Ini Bakal Terlihat Lebih Terang hingga Keindahannya Terlihat Jelas di Bulan Agustus, Bumi Termasuk Nggak nih?

GridPop.ID (*)