Find Us On Social Media :

Diduga Jadi Saksi Kunci Kejahatan, Model Cantik Ini Meninggal Tragis dan Jasadnya Diledakkan Pakai Bom, Terkuak Modus Pelaku Ingin Tutupi Skandalnya

By Lina Sofia, Rabu, 29 September 2021 | 16:22 WIB

Model cantik ini diledakkan kekasihnya pakai bom

GridPop.ID - Seorang model cantik asal Mongolia bernama Altantuya Shaariibuu jadi sorotan publik Malaysia beberapa tahun lalu.

Kasus penculikan dan pembunuhan yang dialami model cantik inilah yang hingga kini masih menjadi perbicangan di negeri Jiran Malaysia.

Sang model juga bukan sembarang orang, pasalnya ia merupakan sosok wanita yang dianggat dekat dengan mantan Perdana Menteri di negara jiran itu

Wanita yang kerap disapa Altantuya diculik dan di tembak sebanyak dua kali hingga meregang nyawa oleh para pelaku penculikan.

Bahkan tak sampai di situ saja, jasad Altantuya juga sengaja dimusnahkan dengan dibom hingga hancur berkeping-keping.

Dilansir dari Pos Kupang, Altantuya bekerja sebagai seorang guru karena sesuai dengan jurusan mata kuliahnya, penerjemah bahasa, namun juga punya kerjaan sampingan sebagai model paruh waktu.

Menjadi model membuat Altantuya sering mendapat job keluar negeri termasuk ke Hong Kong pada tahun 2005.

Di Hong Kong ia bertemu dengan Najib Razak yang kala itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.

Di situlah keduanya menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya tahu Najib sudah beristri.

Tahun 2006, Altantuya menyusul Najib Razak ke Malaysia yang sudah menjadi Menteri Pertahanan untuk menjalin hubungan kembali dengannya yang sempat renggang.

Baca Juga: Dinikahi Bule Ganteng dan Kaya Raya, Begini Mewah dan Nyamannya Rumah Indah Kalalo yang Tak Disangka-sangka

Altantuya nekat pindah ke rumah Najib sesampainya di Kuala Lumpur.

Tapi kemalangan terjadi padanya, sampai di rumah Najib ia malah diculik, dibunuh, hingga dibom.

Atlantuya diculik oleh oknum yang diduga suruhan Najib Razak.

Altantuya kemudian dibunuh dengan ditembak sebanyak dua kali oleh para penculik.

Belum cukup sampai situ, jasad Altantuya kemudian diledakkan dengan bom C4 hingga hancur berantakan.

Padahal pembunuhan dengan bom C4 tidak pernah terjadi sebelumnya di dunia dan baru kali ini lantaran C4 adalah bom berspesifikasi militer dan hanya orang 'dalam' saja yang mempunyai bom tersebut.

Ketika polisi menemukan tempat peledakkan, yang tersisa hanya tulang berserakan dari wanita tersebut.

Tiga orang polisi dan Najib Razak, termasuk seorang anggota Pasukan Gerakan Khas Malaysia, ditangkap oleh pihak berwajib terkait hal ini

Pengadilan mengungkapkan, Najib Razak mengakui punya hubungan spesial dengan Altantuya.

Proses pengadilan menjadi semakin rumit karena disinyalir pembunuhan Altantuya berkaitan korupsi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia karena ia menjadi penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Prancis.

Sehingga ia tahu seluk beluk proses pembelian sampai pembayaran kapal selam Scorpene, untuk alasan itu diduga ia dibunuh.

Baca Juga: Model Cantik Ini Dianiaya di Dalam Mobilnya hingga Dilarikan ke Rumah Sakit Dalam Kondisi Mengenaskan, Pelakunya Diduga Targetkan Hal Ini

Juga banyak yang meyakini dengan dibunuhnya Altantuya untuk memuluskan langkah Najib Razak dalam pemilihan PM Malaysia tahun 2009 karena wanita itu bisa membahayakan kampanye politik Najib karena kasus korupsi kapal selam Scorpene.

Kasus ini menjadi buram dan tak diusut oleh pengadilan Malaysia lantaran Najib keburu menjadi Perdana Menteri pada tahun 2009.

Baru pada tahun 2018 ini setelah Najib lengser, pemerintah Mongolia mendesak Malaysia agar melanjutkan penyelidikan terhadap kematian Altantuya untuk mengungkap kebenaran di balik dibunuhnya wanita tersebut.

Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Minggu (26/9/2021), mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, seharusnya mendapatkan total 72 tahun penjara serta cambukan.

Namun, dalam vonis yang disampaikan di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, Najib hanya mendapatkan 12 tahun penjara dalam skandal 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

Dalam putusan pada Selasa (28/7/2020), Hakim Agung Mohamad Nazlan Mohamad Ghazali menyebut Najib Razak bersalah atas tujuh dakwaan skandal 1MDB.

Hakim Nazlan menyatakan, dia mempertimbangkan semua argumen mitigasi baik yang disampaikan jaksa penuntut maupun kuasa hukum Najib.

Hasilnya, Najib dinyatakan bersalah untuk dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dengan hukuman 12 tahun penjara dan denda 210 juta ringgit (Rp 721,7 miliar).

Baca Juga: Kadung Girang Dinikahi dengan Mahar Rp 2 M, Model Cantik Ini Justru Berakhir Nelangsa Hingga Nekat Bogem Suaminya Jelang Malam Pertama

GridPop.ID (*)