Hingga akhirnya setelah sang dokter berhati-hati bertanya pada Ngo Ly dan keluarga diketahui penyebab kelumpuhan otak itu berasal dari kapur barus.
Tak disangka selama ini sang nenek memiliki kebiasaan menaruh kapur barus di bawah bantal anak Ngo Ly.
Sang nenek mengaku takut cucunya terkena infeksi sehingga ia meletakkan kapur barus di bawah bantal untuk menghindari jamur dan mengusir serangga.
Menurut dokter, seiringnya waktu reaksi kimia dalam kapur barus itulah yang membuat sang bayi mengalami kelumpuhan otak.
Mengutip dari eva.vn, kapur barus ini ternyata jika dihirup terus menerus maka dapat menghancurkan sel darah merah.
Ia juga merusak sistem saraf dan menyebabkan gejala seperti celebral palsy atau lumpuh otak pada bayi.
Perlu dipahami bahwa pada sebagian besar kasus lumpuh otak biasanya akan menunjukan gejala sebelum mencapai usia 3 atau 4 tahun.
Mengutip Kompas.com dari NHS, berikut tanda-tanda atau gejala yang perlu Anda waspadai, antara lain:
- Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak (motorik)
- Terlambatnya perkembangan atau kesulitan berbicara
- Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh
- Otot kaku atau sangat lunglai
- Tremor
- Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol
- Kurang responsif terhadap sentuhan atau rasa nyeri
- Mengompol berkelanjutan
- Gangguan kecerdasan
- Air liur berlebihan
- Kesulitan dalam menelan
- Kurangnya koordinasi otot
- Kesulitan berjalan
- Kejang Kesulitan melihat dan mendengar
- Cacat intelektual
- Kondisi kesehatan mental
- Inkontinensia urine
GridPop.ID (*)