GridPop.ID - Seorang bayi di China yang berusia delapan bulan alami penyakit serius gara-gara kebiasaan yang sering dilakukan neneknya.
Bayi yang lahir dengan kondisi normal kini justru mengalami celebral Palsy atau kelumpuhan otak.
Melansir dari Kompas.com, lumpuh otak atau cerebral palsy merupakan gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi gerakan dan koordinasi otot.
Kondisi ini dapat terjadi saat masih dalam kandungan, proses persalinan, setelah kelahiran dan bertahan hingga dewasa.
Dalam kasus ini, Ngo Ly, ibu si bayi, mengaku syok saat melihat perubahan pada bayinya di usia delapan bulan.
Mengutip dari Tribun Jateng, Ngo Ly mengaku sejak lahir hingga usia enam bulan bayinya sehat tanpa kurang suatu apapun.
Bayinya sehat dan sangat aktif seperti anak pada umumnya.
Keluarga sangat bahagia dan berhati-hati saat merawat.
Keluarga Ngo Ly selalu rajin membersihkan rumah dan memastikan sang bayi tidak sakit karena kuman atau bakteri.
Namun di usia delapan bulan, Ngo Ly mulai merasa aneh dengan bayinya.
Alih-alih berlatih merangkak dan berjalan, bayi Ngo Ly justru sering berbaring diam dan tak suka menggerakkan anggota tubuhnya.
Baca Juga: Wanita Ini Mendadak Lumpuh Selama 14 Bulan Gegara Kucing Liar, Penyebabnya Bikin Merinding!
Sekujur tubuhnya seperti lesu dan tak bereaksi seperti sebelumnya.
Merasa ada yang tak beres, Ngo Ly akhirnya membawa sang anak ke dokter.
Alangkah terkejutnya Ngo Ly saat dokter menyebut bayi perempuannya itu ternyata menderita celebral palsy atau kelumpuhan otak.
Mendengar hal tersebut Ngo Ly menangis dan ketakutan.
Ngo Ly bertanya mengapa sang anak mendadak menderita celebral palsy.
"Dia lahir sangat sehat, mengapa sekarang mengalami celebral palsy?" tanya Ngo Ly yang mulai curiga dokter salah mendiagnosis.
Ngo Ly lantas membawa anaknya ke Rumah Sakit Anak Pusat untuk pemeriksaan.
Namun dokter di sana juga memberikan hasil yang sama.
Malahan dokter menyebut jika anak Ngo Ly tumbuh di lingkungan yang tercemar dalam waktu yang lama.
Ini membuat anak Ngo Ly mendadak menderita lumpuh otak bukan secara genetik.
Sontak hal ini membuat Ngo Ly bingung, pasalnya selama ini keluarga selalu menjaga kebersihan.
Hingga akhirnya setelah sang dokter berhati-hati bertanya pada Ngo Ly dan keluarga diketahui penyebab kelumpuhan otak itu berasal dari kapur barus.
Tak disangka selama ini sang nenek memiliki kebiasaan menaruh kapur barus di bawah bantal anak Ngo Ly.
Sang nenek mengaku takut cucunya terkena infeksi sehingga ia meletakkan kapur barus di bawah bantal untuk menghindari jamur dan mengusir serangga.
Menurut dokter, seiringnya waktu reaksi kimia dalam kapur barus itulah yang membuat sang bayi mengalami kelumpuhan otak.
Mengutip dari eva.vn, kapur barus ini ternyata jika dihirup terus menerus maka dapat menghancurkan sel darah merah.
Ia juga merusak sistem saraf dan menyebabkan gejala seperti celebral palsy atau lumpuh otak pada bayi.
Perlu dipahami bahwa pada sebagian besar kasus lumpuh otak biasanya akan menunjukan gejala sebelum mencapai usia 3 atau 4 tahun.
Mengutip Kompas.com dari NHS, berikut tanda-tanda atau gejala yang perlu Anda waspadai, antara lain:
- Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak (motorik)
- Terlambatnya perkembangan atau kesulitan berbicara
- Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh
- Otot kaku atau sangat lunglai
- Tremor
- Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol
- Kurang responsif terhadap sentuhan atau rasa nyeri
- Mengompol berkelanjutan
- Gangguan kecerdasan
- Air liur berlebihan
- Kesulitan dalam menelan
- Kurangnya koordinasi otot
- Kesulitan berjalan
- Kejang Kesulitan melihat dan mendengar
- Cacat intelektual
- Kondisi kesehatan mental
- Inkontinensia urine
GridPop.ID (*)