GridPop.ID - Pada umumnya, sekolah merupakan salah satu tempat yang aman bagi seorang anak untuk belajar dan bertumbuh.
Namun hal tersebut justru tak didapat oleh seorang anak bernama Noah asal Malaysia.
Noah merupakan seorang anak autis yang disekolahkan oleh ayahnya, Tengku Aminuddin di salah satu sekolah khusus terbaik di negeri Jiran tersebut.
Sayangnya, Tengku Aminuddin justu menemukan hal tak terduga yang dialami oleh putranya.
Melansir dari Tribun Trends, Tengku Aminuddin menceritakan kisah anaknya melaui aplikasi TikTok.
Ia menemukan fakta bahwa sang anak, Noah mengalami tindak kekerasan di sekolah. Hal ini berawal dari kecurigaan Tengku Aminuddin yang melihat tubuh putranya lebam seusai pulang sekolah.
Ia sempat berpikir positif bahwa luka lebam itu pada tubuh anaknya dikarenakan sang anak terjatuh. Namun saat lukanya terlihat makin parah, Tengku Aminuddin yakin bahwa itu adalah luka bekas pukulan.
Ia langsung mengonfirmasi ke pihak sekolah, namun jawaban yang didapatnya justru sangat mengecewakannya. Sang guru berkata terpaksa mengasari Noah karena anak itu sulit diminta makan.
Baca Juga: Siswi SD Alami Trauma Dihukum Push-Up 100 Kali, Begini Penjelasan Kepsek
Hatinya pun semakin teriris usai melihat video rekaman CCTV sekolah, bagaimana sang guru yang juga menjabat sebagai kepala sekolah itu bersikap kasar pada anaknya.
Dalam rekaman video yang diunggah, Noah terekam sedang dibujuk sang guru untuk makan, namun bocah itu justru berlari menjauh.
Melihat aksi Noah, sang guru pun hilang kesabaran. Ia lalu menyeret dan mendudukan Noah di kursinya dengan kasar.
Apa yang terjadi pada anaknya membuat Tengku Aminuddin hilang kepercayaan, dan enggan menyekolahkan anaknya di tempat itu lagi.
"Insiden itu terjadi pada 1 Oktober 2021 dan membuat kami hilang kepercayaan untuk mengantar anak kami ke sana lagi."
"Saya membayar uang bulanan tidak pernah telat, sangat kecewa dengan perbuatan mereka. Apakah ini teknik dan cara yang dilakukan pakar untuk mengendalikan anak autisme?
Dengan menggunakan kekerasan? Dalam hati saya bertanya, apakah seperti ini servis yang ditawarkan kepada kami dengan bayaran sekolah yang tinggi," tulis Tengku Aminuddin.
Kasus guru memukuli siswa di sekolah pun pernah terjadi di Tanah Air, khususnya di daerah Kebong Manggis, Mataram, Jakarta Timur.
Diberitakan Kompas.com (14/2/2020) silam, mengungkapkan seorang guru lepas kendali dan memukul siswa gara-gara main bola.
Sebuah akun di Facebook mengunggah sejumlah foto tentang seorang siswa kelas 6 sekolah dasar (SD) menjadi korban kekerasan gurunya.
Ada foto yang memperlihatkan wajah siswa itu luka lebam di mata bagian kanan.
Kepala SDN di Kebon Manggis itu, Tatang Capetang, membenarkan informasi yang beredar di media sosial tersebut.
"Menurut oknum (guru) sendiri, itu yang pertama jelas lepas kontrol," kata Tatang di lokasi, Kamis kemarin.
Tatang menjelaskan, kejadian itu berawal saat sejumlah siswa bermain sepak bola di halaman sekolah seusai mengikuti try out.
F saat itu memperingatkan para siswa agar tidak bermain sepak bola. Namun, para siswa tetap saja melanjutkan permainan.
"Anak-anak main bola di halaman. Namanya anak-anak main bola... diperingatkan untuk tidak main bola, tapi masih saja main terus," ujar Tatang.
"Tapi, tetap saja ada kesalahan dari oknum guru itu yang tadi lepas kontrol, sehingga tanpa ada tanya lebih dalam, anak ini ikut main bola atau tidak...," lanjut Tatang.
GridPop.ID (*)