Sebagai informasi tambahan, banyak milenial yang menilai bahwa mereka sulit membeli rumah karena ada banyak penempatan biaya-biaya dalam mencukupi kebutuhan lain.
Di tengah gejolak perekonomian Indonesia yang dilanda pandemi Covid-19, investasi properti menjadi pilihan unggul karena nilai aset yang tetap meningkat dan risiko yang bisa dikatakan cukup rendah.
Melansir dari Kompas.com, Head of Personal Lines and Product Development Allianz Utama Indonesia Alwin Jasim mengatakan, mempunyai hunian di tengah pandemi menjadi salah satu prioritas, ditambah lagi sebagai opsi menarik untuk investasi jangka panjang.
Terlihat dari upaya pemerintah untuk mendorong sektor properti dengan memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk properti berjenis rumah tapak dan rumah susun dengan batasan harga jual maksimal Rp 5 miliar.
Selain itu, Bank Indonesia juga telah menerbitkan kebijakan yang memungkinkan perbankan memberikan KPR dengan down payment (DP) atau uang muka 0 persen.
Alwin menambahkan, beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan untuk keputusan membeli rumah di antaranya keinginan untuk memiliki aset yang pasti selain gaji serta kemauan untuk berinvestasi.
Investor properti Anthony Sudarsono menjelaskan, jika tujuan membeli hunian adalah untuk berbisnis atau investasi, generasi milenial pun dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Dia bilang, bisnis properti bisa dilakukan sejak usia muda. Hal yang penting sudah memenuhi syarat untuk proses administrasi dan sejumlah pengetahuan tentang investasi atau berbisnis di sektor properti.
Menurut Anthony, bisnis properti dapat dikatakan mudah asalkan strategi pemilihan tempat, mitra seperti bank, hingga kontraktor sudah dikuasai.
Jika memang belum memiliki modal uang, maka sebaiknya mempelajari proyeksi, perhitungan dan ilmu terkait penjualan dan bisnis properti.
GridPop.ID (*)