Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Bapak dan 2 Anak Perempuannya yang Hampir Setahun Tidur di Pos Kamling, Ternyata Sudah Hidup Berpindah-pindah Sejak Sang Istri Meninggal

By Arif B, Kamis, 7 Oktober 2021 | 06:01 WIB

Pos Kamling yang menjadi tempat tinggal bapak dan dua anaknya di Jember karena tidak memiliki rumah

GridPop.ID - Kisah pilu datang dari Solehudin (32).

Bagaimana tidak, sudah hampir setahun ia dan kedua anaknya tinggal di sebuah pos kamling berukuran 2 x 1,5 meter di Gang Barokah, Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.

Melansir dari Surya.co.id, bapak dan 2 anak perempuannya itu terpaksa tinggal di pos kamling beralaskan kardus karena tak memiliki rumah.

"Iya, karena memang tidak punya tempat tinggal sendiri," kata Soleh, Selasa (5/10/2021).

"Uang untuk kontrak rumah tidak ada, terus pos kamling ini tidak dipakai oleh warga, akhirnya saya pakai sama anak-anak," sambung dia.

Soleh tidak ingat kapan pertama kali tinggal di tempat tersebut. Dia hanya menyebut akhir tahun kemarin.

Sebagai alas tidur, alas pos kamling yang terbuat dari bambu dialasi kardus dan karpet. Kemudian di sisi kanan kiri dan depan ditutup memakai kain sebagai kelambu.

Baca Juga: Hadiahi Anak Majikan Nugget Ayam Karena Telah Berbuat Baik, Pengasuh Ini Malah Dituntut Ganti Rugi Jutaan Rupiah Hingga Terancam Dipolisikan, Tak Disangka Ini yang Terjadi

Pos kamling itu menempel di rumah warga. Soleh menuturkan rumah di belakang pos kamling itu sebelumnya disewa orang.

Kini penyewanya sudah meninggalkan rumah kontrak itu karena sewanya sudah selesai. Dari tetangganya itu, dia bisa mendapatkan aliran listrik.

Sementara untuk makan, dia memasak memakai tungku di pekarangan depan pos kamling.

"Kalau waktu hujan ya beli. Kadang anak-anak ya dikasih tetangga," terang Soleh.

Sementara untuk mandi, dia dan anak-anaknya mandi di sebuah pemandian yang airnya dialirkan dari sebuah tempat usaha di dekatnya. Kadang kala, mereka terpaksa mandi di sungai.

Berpindah-pindah

Melansir dari KompasTV, sebelumnya keluarga ini hidup berpindah pindah dari kampung ke kampung memanfaatkan pos kamling atau rumah kosong untuk ditinggali.

Keprihatinan ini sudah dijalani solehudin dan anak-anak sejak sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di Bali.

Baca Juga: Biodata Artis Mutia Ayu, Istri Mendiang Glenn Fredly yang Curhat Pilu Soal Peran Ganda untuk Keluarga dan Putri Kecilnya

Solehudin pun memboyong keluarga kecilnya kembali ke Jember.

Solehudin yang berasal dari Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember, tidak bisa kembali ke kampung halaman karena kedua orangtuanya telah meninggal.

Solehudin dan anak-anaknya pun tidak punya rumah untuk ditinggali dan hidup nomaden.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Solehudin bekerja serabutan dengan upah yang tidak menentu.

Kondisi ini membuat kedua anaknya harus berhenti sekolah, dan setiap hari hanya beraktivitas di sekitar pos kamling. Kebutuhan hidup keluarga inipun seringkali berasal dari warga sekitar.

Keluarga ini akhirnya mendapat perhatian dari Dinas Sosial Kabupaten Jember. Mereka dipindahkan ke tempat yang lebih layak dan mendapatkan biaya pendidikan. Anak-anak Solehudin pun bisa kembali bersekolah.

Menurut Dinas Sosial Kabupaten Jember, dalam data terpadu kesejahteraan sosial tahun 2021 tercatat, dari 2,5 juta jiwa penduduk Kabupaten Jember, sebanyak 896 ribu diantarnya adalah warga miskin dan tidak mampu.

Baca Juga: Susah Payah Berjuang Lawan Penyakit Mematikan yang Gerogoti Tubuh Tanpa Ada Suami Disisinya, Artis Cantik Ini Untai Curhat Pilu Hingga Banjir Dukungan Netizen

GridPop.ID (*)