GridPop.ID - Salah satu kebahagiaan terbesar seorang anak adalah melihat orang tuanya bahagia.
Begitu pula bila melihat orang tua bersedih, anak akan jauh merasakan kesedihan yang sangat mendalam.
Sebab kita pasti akan selalu ingat betul begitu banyak pengorbanan yang telah mereka lakukan untuk kita.
Tapi bagaimana jika orang tua memutuskan menikah lagi dengan pasangan pilihannya?
Apalagi jika pasangan barunya berusia lebih muda alias berondong.
Seperti kisah yang dialami oleh seorang wanita asal Malaysia ini.
Ibu kandungnya memutuskan menikah lagi dengan seorang pria yang usianya jauh lebih muda darinya.
Siapa menyangka, wanita yang dipanggil Ecah ini tampak menerima dengan senang hati melihat sang ibunda menikah lagi.
Ecah bahkan membagikan video perayaan pernikahan sang ibunda, Norlida Mohamed Salleh yang berusia 59 tahun dengan 'Abie' mereka, Muhammad Sabree Razaman berusia 22 tahun.
Ecah yang berusia 34 tahun menyadari ayah tiri ternyata 12 tahun lebih muda sempat terkejut.
Bahkan, anak-anak ibunya juga sempat syok mendengar mengetahui hubungan mereka.
Namun, mereka percaya bagaimanapun ayah tirinya, dia tulus dan mampu membuat ibu tercinta bahagia.
“Masa mula-mula dapat tau macam terkejut juga sebab Abie muda lagi, sampailah tahap dia nak menghalalkan hubungan dengan mama. Jadi kami rasa dia ikhlas nak bahagiakan mama," ucap Ecah, dikutip Grid.ID dari mStar, pada Senin (4/10/2021).
Muhammad dengan gentle menemui saudara kandung Ecah dan mengatakan niat baiknya.
"Sebelum berkahwin dia ada jumpa kami adik beradik beritahu yang dia nak berkahwin dengan mama. Kami semua ok je," katanya, yang tinggal di Jelebu, Kuala Klawang, Negeri Sembilan.
Selain saudara kandung, pernikahan Norlida-Muhammad juga mendapat restu dari nenek Ecah dan kerabatnya.
Ecah menceritakan saat ibunda mengungkap ketulusan Abie sebelum menikah.
Abie dinilai selalu peduli dan menjadi pendengar yang baik untuk ibunya.
"Dia kata Abie boleh bahagiakan dia dan keikhlasan dia nampak sangat bila kad bank, duit gaji pun dia suruh mama pegang.
“Dia juga selalu ambil berat dan menjadi pendengar yang baik untuk mama,” bebernya.
Ibu Ecah dan Abie bertemu pertama kali di toko kelontong Argo Bazar sekitar 2 tahun lalu.
“Mereka kenal selama dua tahun, kenal masa tu Abie pergi gunting rambut dan kebetulan kedai gunting rambut tu bersebelahan dengan kedai mama bekerja dan dia singgah beli barang. Dari situ mereka kenal.
Abie saya memang bujang, tak pernah berkahwin sebelum ini,” beber wanita yang berprofesi sebagai guru.
Ecah menerima dengan ikhlas pernikahan itu lantaran menyadari bahwa sudah menjadi kodrat manusia untuk hidup berpasangan.
“Saya boleh terima jika itu membahagiakan dia sebab mama saya pernah berkahwin dua kali dan dua-dua perkahwinan tersebut gagal, jadi saya kesian tengok mama.
Lumrah manusia berpasangankan, kita nak ada teman hidup di sisi, janji dia bahagia,” terangnya.
Menurut Ecah, ayah kandungnya yang kini tinggal di Johor juga sudah menikah lagi.
Pernikahan ibu Ecah dan pria 22 tahun mendapat reaksi pro dan kontra dari netizen.
Ada yang memberi selamat dan mendoakan bahagia selamanya.
Namun, ada pula yang melontarkan tuduhan bahwa ibunya adalah wanita kaya, sehingga menarik minat para pria muda.
Ada mitos yang mengatakan, pria idealnya menjalin kasih dengan wanita yang berusia lebih muda darinya, idealnya setengah umur ditambah tujuh dari usianya.
Dilansir dari Kompascom, ternyata mitos ini telah ada sejak 100 tahun lalu yang tertuang dalam buku karya Max O'Rell yang ditulis pada tahun 1901.
Karya itu pun sempat diadaptasi dalam sebuah film komedi romantis berjudul "The Moon is Blue" di tahun 1951.
Lalu, apa kata pakar asmara tentang mitos ini? Ahli hubungan Susan Winter mengatakan mitos ini konyol.
Sebab, tak peduli berapa pun jarak usia, mereka akan tetap bersatu jika memang berjodoh.
"Tidak ada aturan dalam persoalan cinta. Kita hanya perlu mengikuti kata hati," ucap Winter.
Menurut Winter, para wanita di dunia barat secara sosial telah memiliki kebebasan untuk menjalin asmara dengan pria berusia 5-15 tahun lebih tua, tanpa harus mengalami diskriminasi, atau dipandang buruk.
"Sebaliknya, saat seorang pria memilih jodoh yang berusia lebih tua, ia cenderung menghadapi pandangan negatif dan diskriminasi," ucap dia.
Bagi Winter, kecocokan dan kesesuaian antar dua insan adalah hal yang menjamin langgengnya sebuah kisah cinta.
Jadi, tak ada alasan logis yang membuat usia sebagai aturan. "Tidak persamaan matematika yang menentukan jarak usia yang optimal dalam sebuah hubungan," cetus dia.
Namun, Winter mengatakan, ada faktor lain yang menyebabkan kesenjangan usia menjadi alasan seseorang dalam memilih pasangan.
"Secara historis, seorang wanita harus memilih seorang pria pada usia yang sama, atau 5-15 tahun lebih tua," ucap Winter.
GridPop.ID (*)