Find Us On Social Media :

17 Kali Aborsi Gegara Bolak-balik Dihamili Pacar, Dokter Sampai Syok Dengar Pengakuan Gadis Ini, Kondisi Rahimnya Mengerikan

By Luvy Octaviani, Minggu, 10 Oktober 2021 | 11:03 WIB

Ilustrasi aborsi

GridPop.ID - Beberapa muda mudi yang dimabuk asmara memang mengekspresikan perasaan cinta dengan berbagai hal.Namun, tak jarang pasangan muda yang tengah berpacaran justru keblinger dengan hal-hal negatif.Salah satunya adalah nekat melakukan hubungan seksual sebelum menikah.Akibanya, banyak para wanita muda yang aborsi karena hamil di luar nikah.Beberapa waktu laku, gadis ini menjadi sorotan karena bolak-baluk melakukan aborsi.Hal ini dikutip oleh intisari online melalui media Vietnam Eva.vn pada 2019 lalu, di mana seorang gadis asal Tiongkok berusia 27 tahun berkali-kali dihamiliki oleh kekasihnya.Menurut Eva.vn, gadis tersebut bernama Xiao Fang, berusia sekitar 27 tahun, tinggal di Hubei, China.Pada Februari 2019 dia  masuk ke klinik kebidanan dan ginekologi rumah sakit.

Baca Juga: Sampai Jadi Sorotan Media Internasional, Pria Asal Tulungagung Pilih Ceraikan Istri Gegara Alasan Tak Lazim hingga Terkuak Fakta Ini

Terakhir kedatangannya ke klinik itu, bukan untuk melakukan USG janin, pemeriksaan ginekologi, atau pemeriksaan pranatal, melainkan untuk terakhir kalinya melakukan aborsi.Dia merupakan "pelanggan" di klinik itu, sehingga dokter sampai dengan mudah mengenali wanita tersebut.Namun, begitu tahu maksud kedatangannya itu, dokter di rumah sakit itu menggelengkan kepala karena cemas.Dokter menceritakan, Xiao Fang adalah gadis yang berpacaran selama 6 tahun tetapi belum menikah dengan kekasihnya.Dia pertama kali melakukan aborsi pada usia 21 tahun di klinik itu, dan dianggap sebagai pelanggan tetap di klinik itu.Hingga kini, Xiao Fang telah melakukan aborsi sebanyak 17 kali dari 17 kali dihamili oleh kekasihnya.

Baca Juga: Tak Sadar Efeknya Bisa Ancam Nyawa, Tolong Mulai Sekarang Jangan Gunakan Panci Aluminium untuk Masak Deretan Bahan Ini Jika Tak Ingin Bahayakan Kesehatan Seisi Rumah

"Dia selalu memilih dokter terbaik, yang paling mahal untuk operasi, tapi saya tidak tahu berapa mahalnya biaya, dari jenis operasi ini," kata Dr Trieu Cam, kepala bagian kebidanan dan ginekolog.Dr Trieu, mengatakan setiap kali akan melakukan aborsi dia selalu memeriksa riwayat kesehatan pasien serta operasi sebelumnya."Dan dia masih dengan tenang mengatakan, ini adalah kali ke-17 melakukan aborsi," ungkap dokter itu.Selama pemeriksaan dokter menemukan bahwa dia telah banyak melakukan aborsi endometrium.Hal itu membuat rahimnya kini hanya setipis kertas, bahkan bekas luka di rahimnya masih belum sembuh.Dengan tanggung jawab seorang praktisi medis, Dr Trieu berpesan pada kliennya itu untuk menjaga anak itu dan memintanya membatalkan aborsi.Karena jika nekat untuk diaborsi, akan sulit baginya untuk memiliki anak lagi di kemudian hari.Namun, Xiao Fang malah menjawab, dia tidak pernah berencana memiliki anak, dan tidak ingin memliharanya."Anak itu mungkin akan terakhir yang kau punya," jelas dokter menghela napas, dan akhirnya dia menyelesaikan operasi atas permintaan kliennya itu.

Baca Juga: Jelang Maulid Nabi Muhammad Tahun 2021, Berikut Deretan Ucapan yang Bisa Dijadikan Referensi

Dokter memperingatkan, bahwa kasus ini mungkin bisa dijadikan pengalam bagi wanita yang hingga kini masih melakukan aborsi.Lebih lanjut, dokter mengungkapkan, bahwa wanita yang melakukan aborsi lebih dari tiga kali memiliki kemungkinan 80% kemandulan."Menempelnya rahim endometris, jaringan parut pada rahim, penyakit radang panggul dan kerusakan pasca operasi semuanya dapat menyebabkan kemandulan sekunder," kata Dr Trieu.Oleh sebab itu, lebih baik jika wanita yang belum menikah untuk tidak memiliki anak, dan mengambil tindakan hati-hati, untuk menghindari kehamilan yang tidak direncanakan.Sebagai tambahan, dilansir dari laman kompas.com, tidak ada prosedur klinis yang 100 persen bebas risiko. Begitu juga dengan aborsi. Aborsi dapat menimbulkan beberapa risiko, terutama jika dilakukan pada 12 minggu pertama kehamilan.Risiko pada saat aborsi Ada sejumlah risiko yang bisa saja terjadi selama prosedur aborsi, misalnya: - Haemorrhage (pendarahan yang banyak) terjadi pada sekitar satu dari 1.000 aborsi. - Kerusakan mulut rahim, terjadi pada tidak lebih dari 10 per 1.009 aborsi. - Kerusakan rahim, terjadi pada sekitar empat dari 1.000 aborsi bedah (surgical abortiin) dan satu dari 1.000 aborsi medikal pada usia kehamilan 12-24 minggu.

Baca Juga: Padahal Cuma Rutin Minum Jus Buah, Wanita Ini Kegirangan Saat Rambut di Kepala yang Mulai Memutih Bisa Teratasi, Terungkap Rahasia di Baliknya

GridPop.ID (*)