"Ibu amat sibuk, pekerjaan membuat dia amat lelah.""Kami membantu sebisa kami, seperti memasak, mencuci, tetapi sebagian besar beban keluarga masih ditanggunggnya," kata Ivan (23).Kini, masalah utama Mariam adalah menyediakan rumah yang lebih luas bagi tempat tinggalnya dan anak-anaknya."Saya sudah mengajarkan tanggung jawab orang dewasa kepada mereka sejak dini," kata Mariam."Saya sendiri, tidak pernah mengalami kebahagiaan, mungkin sejak saya dilahirkan," pungkasnya.Sebagai tambahan, salah satu gejolak yang cukup banyak memicu hancurnya biduk rumah tangga pasangan suami istri adalah kasus perceraian gaib."Jadi perceraian gaib itu suami pergi merantau sangat lama, meninggalkan istri tanpa kabar.
Alias suaminya tak kunjung pulang. Istri lantas mengajukan gugat cerai," kata Kepala Bidang Informasi dan Pengaduan Pengadilan Agama Blora, Siti Muzazanah saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (30/10/2019).Panitera Pengadilan Agama Blora, M Salafudin, menambahkan meski kasus perceraian gaib cukup menjadi tren belakangan ini, namun faktor utama yang melatarbelakangi tingginya kasus perceraian di Kabupaten Blora adalah karena faktor ekonomi.Umumnya didominasi kasus gugat cerai yang merupakan permohonan perceraian yang diinisiasi pihak istri."Ada juga faktor perselingkuhan, namun mayoritas faktor ekonomi," katanya.
Baca Juga: Terlahir Dari Rahim Ibu Tajir Melintir yang Menjabat Anggota DPR RI, Amora Lemos Dibanjiri Kemewahan hingga Miliki Koleksi Sepatu Branded dengah Harga SelangitGridPop.ID (*)