Find Us On Social Media :

Masyarakat Perlu Waspada, IDI Sebut Gelombang Ketiga Covid-19 Bisa Terjadi Akhir Tahun 2021, Ternyata Alasan Ini yang Jadi Penyebabnya!

By Arif B, Rabu, 13 Oktober 2021 | 16:21 WIB

Ilustrasi gelombang ketiga Covid-19

GridPop.ID - Angka kasus Covid-19 di Indonesia memang mulai terkendali.

Meski begitu masyarakat perlu waspada, pasalnya banyak negara yang tengah menghadapi gelombang ketiga Covid-19.

Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Mahesa Paranadipa Maikel MH, bahkan menyebut tidak menutup kemungkinan jika gelombang ketiga Covid-19 bakal terjadi akhir tahun.

"Jadi kami sampaikan ini bukan prediksi IDI, tapi kami menggunakan beberapa prediksi yang disampaikan oleh pakar-pakar yaitu, prediksi gelombang ketiga itu di akhir tahun (2021) ya," kata Mahesa dalam Media Briefing bersama Tim Mitigasi IDI: Strategi Kesiapan Gelombang Ketiga, Selasa (12/10/2021), dikutip dari Kompas.

Mahesa mengatakan, IDI tidak bisa memprediksikan secara pasti kapan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia akan terjadi.

Sebab, belum memprediksikan varian virus corona baru jenis apa lagi yang kemungkinan bisa muncul jika terjadi penularan secara masif di masyarakat.

Penularan Covid-19 yang masif di masyarakat di saat libur panjang bisa sangat mungkin terjadi karena akan meningkatnya mobilitas atau pergerakan masyarakat untuk berlibur, berkerumun dan lalai terhadap berbagai protokol kesehatan yang ada.

Baca Juga: Masuk Daftar 100 Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia 2021, Ini Dia Sosok Nicke Widyawati Dirut Pertamina yang Sempat Jatuh Bangun di Masa Pandemi Covid-19

Semakin banyak penularan Covid-19, maka virus SARS-CoV-2 akan semakin cepat dan mudah bermutasi, sehingga dapat membentuk varian-varian baru, di mana dikhawatirkan muncul varian yang lebih berbahaya daripada varian Delta yang ada saat ini.

Oleh karena itu, Mahesa berkata, meskipun angka kasus infeksi Covid-19 di Indonesia dilaporkan terus menurun, tetapi pemerintah sebaiknya tetap terus mengedukasi masyarakat untuk disiplin prokes dan vaksinasi.

Target vaksinasi yang diharapkan adalah 75-80 persen untuk dosis ke 2, bukan hanya dosisi pertama dari seluruh populasi masyarakat Indonesia di akhir tahun 2021 ini.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar tidak diberlakukannya pelonggaran-pelonggaran protokol kesehatan dan tetap dilakukan perketatan pengawasan di wilayah-wilayah wisata yang berpotensi jadi tempat terjadinya kerumunan massal.

"Tapi kita berharap tidak ada gelombang ketiga ya, menghadapi gelombang pertama dan kedua saja kita sudah kewalahan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito optimistis ancaman gelombang kasus virus corona (Covid-19) ketiga yang diproyeksi dapat terjadi pada akhir tahun 2021 dapat dicegah.

Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Perayaan Maulid Nabi Muhammad 2021 di Tengah Covid-19, Kemenag Keluarkan Pedoman Penyelenggaraan, Simak Ketentuannya

Selain itu, pemerintah juga diharapkan tetap melakukan upaya pelacakan kasus seperti tracing, testing, dan treatment.

"Saya yakin dengan kekuatan dan pola penanganan yang sudah ditemukan, maka kita boleh yakin pada Desember tidak akan terjadi gelombang ketiga," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (11/10).

Baca Juga: Seret Job Imbas Pandemi, Penyanyi Kenamaan Ini Rela Pontang- panting Cari Uang Demi Modal Nikah, Kena Tipu Pembeli Jadi Makanan Sehari-hari

GridPop.ID (*)