GridPop.ID - Nenek Kelthom Samat yang berusia 73 tahun ini sangat bersemangat tinggal di rumah baru.
Namun takdir berkata lain, ia dikabarkan tutup usia sebelum menerima kunci rumah barunya.
Ajalnya datang seminggu sebelum rumah itu resmi ditinggalinya tepat pada Jumat 8 Oktober 2021 lalu.
Nenek Kelthom menghembuskan napas terakhir setelah menderita diare selama beberapa hari.
Sebelumnya, sebagai informasi, diare sendiri digambarkan sebagai peningkatan abnormal pada frekuensi, volume, atau likuiditas tinja.
Dikutip dari GridHealth.ID, penyebab paling umum dari kondisi ini adalah infeksi virus, bakteri atau parasit.
Sebagian besar kasus diare hilang dengan sendirinya, namun jika diare berlangsung lama dan tak kunjung sembuh bisa jadi sebagai tanda penyakit serius.
diare yang sering terjadi di pagi hari bisa menjadi tanda masalah kesehatan kronis, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), infeksi bakteri, atau pola makan yang salah.
Dilansir Tribun Trends dari mStar, pada Jumat (15/10/2021), putri sulungnya, Laila Abdul Rahman (56) menceritakan kondisi sang ibu, yang akrab disapa Mek.
Laila mengungkap bahwa Mek menolak untuk tinggal bersamanya.
Sang ibu bersikeras tinggal di rumah yang sedang dibangun.
Nenek Kelthom memilih pindah tidur di lantai berbatu serta dalam kegelapan.
Laila menceritakan bahwa rumah Mek dibangun oleh lembaga swadaya masyarakat MyFundAction di bawah proyek Rumah Impian.
Rumah baru itu dibangun di atas lahan asli rumah Mek yang terbakar pada 10 Maret lalu karena konsleting.
“Masa Mek masuk rumah tu lantai berbatu tak bersimen pun lagi, dinding tak plaster, tingkap tak pasang, elektrik pun tak ada.
Tapi Mek berkeras nak duduk rumah tu.
Sebab rumah tu dibina atas tapak rumah asal yang juga tanah hasil usaha dia dengan arwah ayah yang telah lama meninggal disebabkan Tibi,"
"Akak sempat teman dia tidur atas tanah ni.
Nasib ada tikar orang bagi teman dia sebab dia nak sangat duduk sini jadi kita pakai pelita," ucap Laila yang menetap di Felda Palong 2, Gemas, Negeri Sembilan.
Menurut Laila, ibunya berharap bisa tinggal di rumah yang sepenuhnya siap dalam waktu empat hari lagi sebelum nenek Kelthom meninggal.
Ditemui saat acara serah terima kunci pada Kamis, 14 Oktober 2021, Laila sedikit kesal.
Karena ibunya tidak merasakan terima kunci rumah dua kamar yang dibangun dengan biaya RM50.000 sekitar Rp 168 juta.
“Rasa sedih sangat sebab Mek dah semangat nak duduk rumah baru tu tapi tak sempat terima kunci.
Dia dah buat majlis doa selamat, makan-makan walaupun rumah tak lengkap lagi,” katanya.
Mohamad Hasim Mohamad Hesan (30) merupakan cucu yang menjaga Mek ketika masih hidup.
Ia mendapat tanggung jawab untuk menjaga rumah tersebut bersama lima anaknya.
Sementara itu, manajer Proyek Rumah Impian, Lenny Noor Diana (30) mengatakan rumah itu dijadwalkan selesai pada Juni.
Namun, karena Perintah Pengendalian Gerakan, rumah itu tidak dapat selesai tepat waktu.
GridPop.ID (*)