Di sana sudah banyak orang, macet, mungkin orangtua dari para korban juga," ucap dia.
Pria berusia 52 tahun itu mengira bahwa sang anak yang menjadi satu-satunya korban, namun pihak sekolah kemudian memberi tahu bahwa ada 10 siswa lain yang juga tenggelam.
"Dari penjelasan pondok bahwa anak saya sedang mengikuti program sekolah. Katanya lagi kegiatan Pramuka pengenalan alam.
Menurut informasi, para korban terpeleset di pinggir sungai lalu tenggelam," jelas dia.
"Masih enggak nyangka anak saya sudah tidak ada, tapi mungkin ini sudah jalannya Allah SWT," kata Saidin.
Sementara dilansir dari TribunJabar.id, akibat peristiwa ini, Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah meminta agar pihak sekolah yang berniat mengadakan kegiatan susur sungai berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Ke depannya, saya berharap agar pihak sekolah atau panitia yang hendak menggelar kegiatan seperti itu harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di daerah masing-masing untuk meminta pendampingan, seperti Polsek, Koramil, BPBD, Tagana, atau potensi SAR lainnya yang ada di setiap wilayah masing-masing.
Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," ucap Deden Ridwansah kepada TribunJabar.id, melalui sambungan seluler, Sabtu (15/10/2021).
GridPop.ID (*)