Dia menyadari bahwa pemahaman yang dimiliki putranya sama dengan anak-anak lain yang tidak memiliki masalah pendengaran.
Lalu pada tahun 1775, seorang kepala biara bernama Charles Michel de L'Eppe dari Paris mendirikan sekolah gratis pertama bagi penderita tuna rungu.
Di sekolah ini, L'Eppe mengajarkan penderita tuna rungu berkomunikasi menggunakan gerakan, tanda jari, dan tangan.
Mereka dilatih membentuk huruf menggunakan jari. Bahasa isyarat lalu menyebar ke AS setelah Thomas Hopkins Gallaudet, seorang rohaniawan, diundang ke Paris untuk belajar bahasa isyarat.
Hingga saat ini, sudah banyak bahasa isyarat yang dipakai di setiap negara. Selain itu, ada satu bahasa internasional yang diakui dan digunakan.
Beberapa sosok penting di dunia yang amat dikenal, ternyata juga sosok tuna rungu. Contohnya Ludwig van Beethoven, seorang komposer dan pianis asal Jerman yang menjadi tuna rungu sejak usia 28 tahun.
Tapi dia tetap berkarya dan menghasilkan musik.
Ada pula Hellen Keller. Perempuan jenius ini adalah dosen dan penulis buku yang dikenal sebagai tuna rungu dan tuna netra pertama yang dapat menyelesaikan kuliah.
GridPop.ID (*)