Endometriosis merupakan suatu kondisi ketika jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim justru tumbuh di luar rahim, seperti ovarium, tuba falopi, vagina, dan bahkan bisa menjangkau organ-organ lain di dalam tubuh.
Kondisi tersebut pada akhirnya meninggalkan bekas luka yang membuat tuba falopi kesulitan untuk mengambil sel telur.
Pada sebagian orang, endometriosis tidak memengaruhi kesuburan. Tetapi, pada sebagian lainnya endometriosis dapat menyebabkan peradangan kronis yang mengurangi kemungkinan embrio berhasil ditanamkan di dalam rahim.
Dalam kasus yang lebih parah, masalah kesehatan seksual dan reproduksi ini dapat menyebabkan bekas luka pada tuba falopi hingga membuatnya menjadi tersumbat.
Bekas luka endometriosis bisa dioperasi. Untuk mendapatkan kehamilian dokter mungkin akan merekomendasikan proses bayi tabung.
2. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Kondisi PCOS menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hormon yang membuat kesuburan perempuan menjadi terganggu.
Yaakov Bentov, seorang ahli endokrinologi reproduksi dan direktur penelitian di Anova Fertility Toronto mengemukakan hal serupa.
Gejala umum dari masalah kesehatan organ kewanitaan ini adalah menstruasi tidak teratur dan wajah berjerawat.