GridPop.ID - Belakangan ini viral video penganiayaan yang dilakukan oleh Kapolres Nunukan, Kalimantan Utara, AKBP Syaiful Anwar.
Usut punya usut, video tersebut ternyata diviralkan sendiri oleh korban yakni Brigadir SL.
Brigadir SL pun telah mengakui perbuatannya itu dan meminta maaf.
Melansir dari Tribun Jakarta, beredar sebuah video Brigadir SL mengucapkan permintaan maafnya lantaran menyebarkan tindakan atasannya tersebut.
Dalam video tersebut, Brigadir SL mengaku permintaan maafnya tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
"Selamat malam komandan, senior dan rekan-rekan,"
"Terkhusus untuk bapak Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar. Saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial,"
"Karena pada saat upload video tersebut tidak berpikir dengan jernih," ucap Brigadir SL.
Terkait hal tersebut, Brigadir SL minta maaf dan menyesal.
Pasalnya, seperti yang dilansir dari Tribun Wow, kasus penganiayaan ini berawal dari kelalaian Brigadir SL dalam menjalankan tugasnya.
Sebelum pemukulan terjadi, Brigadir SL ditugaskan untuk mengatasi permasalahan teknis dalam acara Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-69.
"Anggota (SL) diminta standby, jika sewaktu waktu terjadi trouble, tapi ternyata anggota itu pergi, dan benar terjadi trouble dua kali,"
"Setelah dicari-cari tidak ada, beberapa kali ditelepon, tidak diangkat malah dimatikan," kata Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara Kombes Dearystone Supit saat dihubungi, Selasa (26/10/2021).
"Selesai acara baru datang, dicoba ditelepon oleh Kapolres, ternyata aktif saja HP-nya. Itu yang membuat Kapolres emosi," tambah Dearystone.
Brigadir SL pun telah mengakui jika dirinya tak menjalankan perintah pimpinannya sehingga pemukulan bisa terjadi.
"Dengan kejadian beredarnya video tersebut saya sangat menyesal,"
"Saya membenarkan bahwa tidak menjalankan perintah pimpinan,"
"Setelah kejadian tersebut saya langsung menghadap Bapak Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan,"
"Permohonan maaf ini tidak ada unsur paksaan dari siapapun,"
"Sekali lagi komandan saya mohon izin, mohon maaf sebesar-besarnya atas yang saya lakukan, demikian terima kasih," kata Brigadir SL.
Meski selamat dari 'pembuanngan' ke wilayah perbatasan, Brigadir SL dalam kasus ini tetap diperiksa oleh Polda Kaltara.
Baca Juga: Geger! Tumpukan Celana Dalam Lusuh Penuhi Gunung Sanggabuana, Terungkap Penyebabnya yang Bikin Syok
Hal itu karena Brigadir SL adalah orang yang menyebarkan video itu hingga akhirnya viral di media sosial.
Budi menyampaikan Brigadir SL sengaja mengambil rekaman CCTV tak lama mendapat penganiayaan dari AKBP SA.
"Iya yang ambil rekaman CCTV adalah Brigadir SL yang kebetulan bertugas di TIK Polres Nunukan," kata Budi.
Budi menuturkan video awalnya hanya dibagikan ke grup se-angkatannya di Polri.
"Awalnya dikirim ke grup TIK Polda Kaltara dan grup letting bintara," kata dia.
Namun, video tersebut justru kini viral di media sosial hingga membuat atasannya kini dicopot dari jabatannya.
"Brigpol SL akan dimintai pertanggungjawaban karena menyebarkan rekaman CCTV di grup WhatsApp TIK Polda Kaltara dan grup Letting Bintara," kata Budi.
GridPop.ID (*)