"Putra korban, R, pulang kerja dan menemukan ibunya bersimbah darah.
R membangunkan kakaknya di kamar lain, kemudian kakaknya memeriksa ibunya sudah tak bernyawa dengan luka di pelipis kiri," jelasnya.
S, kata Panji mengaku nekat membunuh istrinya karena sakit hati atas ucapan korban salah satunya saat ia sempat lupa mematikan pompa air setelah digunakannya untuk berwudhu.
"S mengaku cacian korban pada sore harinya itu membuat dirinya sakit hati. Sehingga waktu terbangun dini harinya tersangka teringat lagi kejadian itu," katanya.
Tak hanya itu saja, S juga geram karena S telah berselingkuh dan bahkan korban tak segan memamerkan kemesraan dengan pria lain pada pelaku.
"Tersangka pisah ranjang dengan korban sudah 8 bulan dan mengetahui korban ada kedekatan hubungan dengan pria lain," ujarnya.
Selain itu EN juga sering pergi ke Surabaya demi menemui pria lain.
"Dia seringkali pergi ke Surabaya kemudian memperlihatkan di HP-nya foto mesra-mesraan sama orang lain," kata S.