Jadi, dia memutuskan jalan-jalan dengan teman-temannya dan membawa pacarnya karena ingin memperkenalkannya.
“Ketika kami sampai di mal, teman-temanku menyarankan ke masakan Barat. Setelah kami duduk, kami semua melihat menu. Pacarku bilang dia ingin memesan ikan dan kentang (fish and chips)."
"Tetapi teman yang duduk di sebelah kami bilang ikan dan kentangnya tidak begitu enak karena ikannya tidak begitu bagus. Dia menyarankan kami mencoba iga sebagai gantinya,” jelasnya.
Akan tetapi, pacarnya tidak mau memesan iga karena terlalu mahal baginya. "Pacarku bilang ke teman-temanku, 'Tapi itu mahal'. OMG, aku jadi tidak enak. Seolah-olah aku tidak mampu membeli iga RM60++ (lebih dari Rp 205.000)?"
"Aku sudah bekerja setahun, aku masih bisa makan enak sekali sebulan. Aku tidak langsung marah, tapi semua temanku melihat ke arah kami saat pacarku mengomentari harganya,” gerutu si pria.
“Apa kamu tahu betapa memalukannya itu? Dia seperti mempermalukanku. Aku masih mencoba menjelaskan kepada teman-temanku apa yang dia katakan dengan mengatakan dia tidak suka daging merah.”
Si pria kemudian membujuk kekasihnya untuk mencoba menu lain dan meyakinkannya dia dapat memesan apa pun yang diinginkan.
Dia juga menunjukkan bahwa mereka jarang makan di tempat sehingga tidak ada masalah.
“Tapi dia bersikeras untuk memesan ikan dan kentangnya. Waktu aku melihat harga di menu, aku tahu kenapa dia memesan itu. Karena ikan dan kentang harganya RM20++ (Rp 68.000-an), yang paling murah! Sikapnya selalu begitu, khawatir dengan harga, tidak mau menghamburkan uang.”
Lelaki tersebut menambahkan, setelah pacarnya memesan ikan dan kentang, dia tidak mau membahasnya lagi.