Find Us On Social Media :

Bunuh Diri Usai 6 Bulan Menikah, Dokter Ini Syok Berat Usai Ditipu Suami yang Ternyata Miliki Orientasi Seksual Menyimpang hingga Temukan Bukti Mencengangkan

By Luvy Octaviani, Senin, 1 November 2021 | 20:02 WIB

Ilustrasi wanita depresi

Meski sejak tahun 1973 para pakar psikiatri dan dokter di seluruh dunia sudah menyatakan homoseksual bukanlah gangguan jiwa, tetapi pandangan sebagian besar masyarakat tetap tidak berubah.

Hanya ada dua gender, yakni laki dan perempuan, serta ketertarikan seksual seharusnya dengan lawan jenis. Dokter bedah saraf dari RS Mayapada Jakarta, dr.Roslan Yusni Hasan, mengatakan, orientasi seksual seseorang tidak ditentukan oleh jenis kelaminnya, melainkan melalui otaknya. "Sebetulnya orientasi seksual manusia itu omniseksual, artinya kepada apa saja bisa. Semua itu dipengaruhi oleh pertumbuhan otaknya sejak dalam kandungan," katanya kepada Kompas.com (27/1/16). Oleh karena dipengaruhi oleh otak, menurutnya orientasi seksual seseorang itu tidak bisa diubah, kecuali mengubah bagian tertentu di otaknya. Hal senada diungkapkan dokter psikiatri Andri, Sp.KJ. "Homoseksual murni itu tidak bisa diubah. Kalau ada yang akhirnya bisa menikah dengan lawan jenis kemungkinan dia biseksual," katanya. Dalam prakteknya sehari-hari, menurut Andri, orang dengan orientasi seksual homoseksual banyak yang depresi. Tetapi mereka bukan depresi karena orientasi seksualnya.

Baca Juga: Sanggupi Kenalan Facebook Ajak Jalan, Bocah SMP di Karanganyar Jadi Korban Pemerkosaan, Minta Tolong Tengah Malam hingga Dikira ODGJ Gegara Nangis Tak BerbusanaGridPop.ID (*)