Sankei melanjutkan, sebelum serangan Joker Jepang terjadi, tersangka berjalan di sekitar distrik Shibuya Tokyo, daerah sibuk yang penuh dengan anak muda dengan kostum Halloween.
Kyota Hattori berujar sengaja mengenakan pakaian itu khusus untuk penyerangan.
"Awalnya saya pikir itu seperti acara Halloween. Tapi saya bergegas pergi ketika seorang pria membawa pisau panjang masuk. Saya sangat beruntung tidak terluka," kata seorang pria yang berada di kereta kepada NHK.
Bahkan menurut kesaksian seorang penumpang wanita, Joker Jepang itu melakukan penusukan dan pembakaran tanpa menunjukkan emosi apapun.
"Dia memegang pisau dan mulai menumpahkan cairan," kata saksi lain.
"Dia melakukan tindakan ini tanpa menunjukkan emosi apa pun, hanya secara mekanis. Saya pikir itu membuat semua orang ketakutan," imbuhnya.
Dilansir dari Tribunnews.com, pada hari Senin (1/11/2021), juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno akhirnya angkat bicara.
Dengan tegas, Hirokazu Matsino mengecam dan menyebut insiden itu "kejam dan brutal".
GridPop.ID (*)