GridPop.ID - Baru-baru ini media sosial dihebihkan dengan sebuah video yang cukup unik.
Video tersebut memperlihatkan bagaimana hujan turun mengguyur satu mobil saja.
Video viral tesebut dibagikan di aplikasi TikTok oleh akun @uryanriana. Dalam akun tersebut seorang pria menerangkan bahwa hujan turun dan hanya mengguyur satu mobil saja.
Padahal ada sederet mobil lain yang terparkir disamping dan depan mobil tersebut.
“Saudara-saudara ini hujan di mobil ini doang. Lihat nih, yang lain kagak nih,” terangnya.
Unggahan tersebut sukses mencuri perhatian publik, bahkan telah disukai oleh satu juta pengguna dan dibagikan ulang hingga 54,2 ribu kali.
Terkait video viral ini, pihak BMKG pun buka suara.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Sub Koordinator Hubungan Pers dan Media Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwi Rini Endra Sari menuturkan pengamatannya secara visual.
Ririn mengatakan BMKG berlum dapat mengkonfirmasi terkait kebenaran kejadian tersebut. Namun, ia menuturkan bahwa hujan dalam video tersebut hanya terjadi pada area yang sempit dengan diameter butiran air yang jatuh cukup besar.
Ia menerangkan kecil kemungkinan hal tersebut bisa terjadi.
“Sangat kecil kemungkinan terjadi. Hal ini dikarenakan diamater awan Cumulonimbus yang menghasilkan hujan seperti pada video umumnya memiliki diameter beberapa puluh hingga ratusan kilometer,” ujar Ririn, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/11/2021).
Adapun jika hujan dari awan Comulonimbus dengan cakupan yang tidak luas, ketika menghasilkan hujan lebat maka akan ditemukan hujan dengan intensitas ringan yang ditandai dengan butiran lebih kecil di paling tidak satu sisi hujan dengan intensitas yang lebat.
“Kondisi tersebut tidak ditemukan pada video yang beredar karena hujan yang jatuh pada area cakupan sempit dan intensitas lebat (tidak ada satupun sisi yang menunjukkan intensitas hujan ringan),” ujar dia.
Lebih lanjut Ririn mengatakan bahwa lokasi hujan pada awan Cumulonimbus umumnya juga mengikuti pergerakan awan. Sehingga, sangat jarang terjadi pada titik lokasi yang sama pada waktu lama.
“Ketika terjadi hujan yang sifatnya sangat lokal, dapat dipastikan ada angin dan tutupan awan yang tidak merata. Awan Cumulus penyebab hujan lokal sulit terbentuk di kondisi setelah hujan seperti kejadian yang viral saat ini,” pungkas dia.
Peristiwa serupa pernah terjadi di Purwokerto. Seorang Pemuda asal Purwokerto, Jawa Tengah, Den Boy, merekam fenomena hujan yang hanya terjadi di satu Rukun Tetangga (RT).
Video yang ia unggah di akun TikTok @den.boy98, Rabu (5/5/2021), menjadi viral dan telah ditonton 2,3 juta kali.
"Aneh gak, aneh lah masa enggak. Ujannya RT RT-an," tulisnya seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Hujan di daerah tersebut hanya mengguyur satu RT saja.
Sementara itu, wilayah di RT yang lainnya terlihat kering.
"Iya, hujannya sebagian saja," ujar Den saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (9/5/2021).
GridPop.ID (*)