"Yang mengejutkan saya, saya melihat tagihannya adalah RM 1852.50 (sekira Rp6 jutaan).
Saya membayar menggunakan kartu kredit. Tetapi ternyata ada tambahan biaya 5%!" ungkapnya.
Ternyata bukan cuma Faris.
Pelanggan lain pun mengalami hal serupa.
"Setelah itu, saya melihat pelanggan di belakang saya juga tampak pasrah.
Dia makan untuk dua orang dan tagihan yang dikenakan adalah RM 755.00 (Rp2,6 juta).
Kemudian saya bertanya kepada Dr Azrul berapa yang mereka bayar untuk makan tadi.
Dr Azrul menginformasikan bahwa ia juga dikenakan biaya RM 800 (Rp2,7 juta) lebih.
Melalui pengalaman ini, Faris mengingatkan pengunjung lainnya untuk lebih berhati-hati agar hal yang sama tidak terulang kembali.
Dalam kasus yang serupa pernah terjadi Sumatera Utara.
Dilansir dari Tribunnews.com, seorang perempuan yang memprotes rumah makan Napinadar Malau di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Ia harus membayar tagihan makan dua ekor ayam napinadar seharga Rp800.000.
Pembeli dan penjual sempat beradu mulut. Namun, penjual bersikukuh bahwa harga tersebut sudah sesuai.
Pasalnya, ia mengatakan harga ayam di pasar sedang mengalami kenaikan, sehingga harga per porsi ayam naik dari Rp25.000 menjadi Rp40.000.
Sang penjual yang bernama Lambok Malau ini juga mengklarifikasi bahwa para pelanggan tersebut memakan dua ekor ayam, dan mereka sama sekali tak menanyakan harga makanan sebelum memesan.
GridPop.ID (*)