GridPop.ID - Seorang gadis jadi kaya mendadak setelah menang undian lotre vaksin Covid-19.
Gadis asal Australia bernama Joanne Zhu begitu beruntung karena bisa mendapat uang tunai 1 juta dollar Austraslia atau setara Rp 10,5 miliar.
Dilansir dari Kompas.com, gadis tersebut tak sendiri saat mengikuti undian lotre karena ada tiga jutaan warga Australia lainnya yang ikut.
Hadiah undian itu merupakan sumbangan dari sekelompok dermawan serta perusahaan yang dikenal sebagai Million Dollar Vox Alliance.
Tujuannya yakni agar orang Australia kian banyak yang mau divaksinasi Covid-19.
Zhu yang berasal dari Sydney bercerita kepada program Today di stasiun tv 9News Australia, awalnya dia tidak bisa mengangkat telepon dari penyelenggara lotre karena sedang bekerja.
"Lalu aku menelepon mereka kembali dan dia bilang, 'Oh, Anda memenangi satu juta dolar! Anda satu-satunya di Australia'."
Zhu rencananya akan menggunakan sebagian uangnya untuk berkumpul kembali dengan keluarganya seperti yang dilansir dari Sky News.
"Aku ingin menerbangkan keluargaku keluar dari China dengan penerbangan kelas satu, dan menginapkan mereka di hotel bintang lima untuk Tahun Baru Imlek jika perbatasan dibuka."
"Aku akan membelikan kado-kado untuk keluargaku dan menginvestasikan sisa uangnya jadi aku bisa menghasilkan lebih banyak uang nantinya, dan untuk membantu orang-orang jika mereka membutuhkan bantuan."
Adapun Craig Winkler dari Million Dollar Vax Alliance menuturkan, pihaknya sangat senang melihat kebahagiaan pemenang undian.
"Kami semua di belakang kampanye sangat bangga dengan apa yang telah dicapai;
sangat bagus akhirnya mengumumkan pemenang, dan mendengar reaksi mereka benar-benar tak ternilai harganya."
Adanya kampanye Million Dollar Vax Alliance memang telah membantu Australia untuk memvaksinasi setidaknya 80 persen warganya.
Lotre tersebut juga membagikan 100 kartu hadiah senilai 1.000 dollar AS (Rp 14,27 juta) setiap hari pada Oktober.
Bersama hadiah utama, totalnya adalah 4,1 juta dollar Australia (Rp 58,5 miliar).
Awalnya negara Kangguru itu dipuji karena strategi nol-Covid yang sukses, namun belakangan malah kembali direpotkan dengan penyebaran varian Delta.
Kini banyak negara bagian dan teritori Australia yang mewajibkan vaksinasi untuk kegiatan dan tempat kerja tertentu.
Pekan lalu perbatasan internasional dibuka untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, tapi hanya untuk orang yang sudah divaksin dari negara-negara yang tingkat vaksinasinya tinggi.
Dilansir dari Tribunnews.com, para pejabat negara Australia juga kian mendesak warganya untuk divaksinasi.
Pasalnya, negara tersebut kini mulai hidup berdampingan dengan virus corona.
Adapun data dari Departemen Kesehatan NSW pada Senin, (8/11/2021) malam menunjukkan hanya 11 persen dari 412 orang yang meninggal akibat varian Delta selama 4 bulan hingga awal Oktober tahun ini telah divaksinasi secara lengkap.
"Orang-orang muda dengan dua dosis vaksin, mengalami tingkat infeksi yang lebih rendah dan hampir tidak ada penyakit serius.
Sementara mereka yang tidak divaksinasi dalam kelompok usia ini berisiko lebih besar terkena Covid-19 dan memerlukan rawat inap," kata Kepala Petugas Kesehatan NSW Kerry Chant dalam sebuah pernyataan.
GridPop.ID (*)