Find Us On Social Media :

Gigi Rapih Usai Perawatan Kawat Gigi tapi Masih Ingin Gaya Pakai Behel? Simak Begini Penjelasan Dokter Gigi

By Lina Sofia, Rabu, 10 November 2021 | 19:22 WIB

Gigi sudah rata, tapi tetap pasang behel. adakah dampaknya?

GridPop.ID - Pengunaan kawat gigi atau behel dibutuhkan pada kondisi-kondisi tertentu yang ada pada gigi.

Misalnya gigi tumbuh tidak normal, gigi menumpuk atau terlalu renggang.

Tapi pemasangan kawat gigi, khususnya behel tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

Apalagi saat ini marak pemasangan behel di tukang gigi atau salon gigi.

Penggunaan behel pun juga harus dibarengi dengan perawatan rutin agar struktur gigi yang diinginkan bisa segera diperoleh.

Tidak hanya untuk mebenahi gigi yang bermasalah, kawat gigi atau behel juga bisa memberikan tampilan gigi menjadi estetik.

Sehingga membuat para pemakai behel gigi, seringkali merasa lebih percaya diri.

Karena hal itu, tak heran bila beberapa orang justru ingin mempertahankan penggunaan behel meskipun giginya sudah menjadi rapi.

Atas hal tersebut, bagaimana pandangan dokter gigi?

Berikut ini simak tanggapan dari Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp. Ort (K) dikutip dari TribunHealth.com

Baca Juga: Niat Hati Percantik Gigi dengan Pasang Behel, Wanita Ini Dirundung Penyesalan Seumur Hidup Usai Temukan Benda Mengerikan Tertancap di Gusinya

"Itu bisa-bisa saja. Selama kebersihan mulutnya tetap dijaga.

Karena behel gigi yang sudah dipasang dan perawatannya sudah selesai, itu bisa difungsikan sebagai alat rentainer.

Jadi memang setelah pasien melakukan perawatan kawat gigi dan dinyatakan sudah selesai, alatnya (behel) dilepas, kita sarankan menggunakan alat yang disebut retainer.

Alat itu berfungsi untuk mempertahankan posisi gigi.

Mengingat pada saat pemasangan behel gigi itu, ada tulang yang dihancurkan dan dibentuk.

Nah supaya proses penghancuran dan pembentukan sudah selesai maksimal, itu digunakan retainer.

Jadi untuk memfiksasi gigi, agar gigi tidak bergerak lagi.

Nah kalau misalnya pasien sudah dinyatakan selesai, tetapi masih ingin menggunakan behel, behel bisa difungsikan sebagai retainer.

Jadi tidak lagi aktif, tetapi dipasifkan. Supaya fungsinya sama seperti rentainer.

Namun berisiko bila kebersihan mulutnya kurang bagus.

Jadi kebersihan mulut harus tetap terjaga." kata Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp. Ort.

Baca Juga: Heboh Seorang Ibu Dipukul Anak Sendiri hingga 2 Giginya Patah dan Berlumuran Darah, Korban Tak Tinggal Diam dan Seret sang Anak ke Jalur Hukum, Faktanya Bikin Syok!

Sebagai informasi tambahan, untuk perawatan behel juga tidak bisa dilakukan oleh dokter gigi umum.

Apalagi di tukang gigi atau salon gigi yang saat ini banyak ditemukan.

"Pemasangan kawat gigi atau behel biasanya berkisar Rp 7,5 juta hingga Rp 10 juta. Tergantung material kawat yang digunakan, pilihannya juga ada banyak," kata Ananto dalam acara UGM Update Ngobrol Seputar Kawat Gigi yang disiarkan langsung di Instagram @ugm.yogyakarta, Selasa (4/5/2021).

Ananto menerangkan, pemasangan dan perawatan behel bisa lebih terjangkau jika memilih dokter gigi residen Orthodontist.

Atau dokter umum yang sedang menempuh pendidikan spesialis Orthodontist.

"Perawatan dengan residen lebih murah harganya. Mereka juga bekerja dalam supervisi konsultan yang mengajar di Fakultas Kedokteran Gigi," imbuh Ananto.

Dilansir dari Kompas.com, penggunaan kawat gigi rata-rata 1,5 tahun hingga 2 tahun. Durasi ini untuk kasus tanpa pencabutan gigi.

Dalam penggunaan behel, ada beberapa kasus yang memerlukan pencabutan gigi untuk mencari ruang.

Sedangkan dalam kasus dengan pencabutan gigi, durasi penggunaan behel bisa lebih lama. Berkisar 2 hingga 3 tahun.

Durasi ini juga tergantung kekooperatifan pasien dalam melakukan perawatan ke dokter. 

Baca Juga: Dijamin Bisa Turunkan Berat Badan, Peneliti di Selandia Baru Ciptakan Behel Khusus Diet, Begini Penampakannya yang Dilengkapi Magnet Agar Mulut Tak Bisa Dimasuki Makanan! 

GridPop.ID (*)