Steve Trim, pendiri Venomtech, mengungkapkan obat-obatan AS berspesialisasi dalam racun kalajengking.
Namun, dia pernah dipenjara oleh Israel karena berusaha meyakinkan bahwa hewan ini memiliki 100 kali lebih berbahaya daripada sengatan lebah.
Meski demikian, sejumlah racun dalam kalajengking emas bisa menjadi harta karun yang sangat berharga untuk mengembangkan obat-obatan.
Misalnya, chlorotoxin-nya mampu mengikat dengan sempurna sel kanker otan dan tulang belakang.
Selain itu juga dapat mengidentifikasi ukuran dan lokasi tumor yang tepat juga untuk membasmi malaria.
Lalu Kaliotoxin-nya dapat membantu tikus melawan penyakit tulang, dan hingga saat ini ilmuwan masih mencoba untuk menelitinya.
Bahkan, pada ilmuwan mengharapkan bahwa racun kalajengking ini akan lebih banyak dikembangan untuk kebutuhan medis.
Kalajengking adalah arthropoda dengan kalajengking beracun, saat ini diketahui bahwa hanya ada 25 kalajengking berbahaya bagi manusia.
Kalajengking emas Israel, yang juga dikenal sebagai kalajengking Palestina, memiliki tubuh kuning keemasan.
Dengan panjang sekitar 3 hingga 8 cm, dan ekor yang relatif pendek, tetapi memiliki sepasang kaki yang kuat dan hidup di daerah gurun Afrika Utara dan Timur Tengah.
GridPop.ID (*)