GridPop.ID - Seperti kita tahu, di dunia ini ada jutaan spesies hewan yang hidup berdampingan dengan manusia.
Masing-masing hewan memiliki kharakteristik dan kelebihannya masing-masing.
Namun, dari jutaan hewan tersebut tak semuanya bisa ditemui di setiap negara.
Ada beberapa hewan yang hanya bisa dijumpai di negara dan daerah tertentu atau sering disebut juga sebagai hewan endemik.
Seperti komodo misalnya, ia merupakan salah satu hewan endemik purba Indonesia yang langka dan sangat dilindungi.
Melansir Kompas.com, hewan yang termasuk dalam jenis reptil besar ini hanya bisa ditemui di Taman Nasional Komodo.
Oleh karena itu, sejak tahun 1986, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai World Heritage Site dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO karena keunikan dan kelangkaan komodo.
Selain Indonesia, negara Israel juga diketahui memiliki hewan endemik yang cukup berbahaya.
Namun meski berbahaya, uniknya, hewan yang merupakan salah satu spesiel kalajengking ini justru jadi buruan lantaran memiliki harga jual yang cukup fantastis.
Melansir dari Bastille Post pada Senin (22/10/2018), Deathstalker Scorpion adalah salah satu kalajengking paling beracun di dunia.
Namun hewan yang terkenal dengan istilah kalajengking emas ini memiliki cairan racun paling berharga di dunia.
Menurut keterangan, harga cairan racunnya untuk satu galon atau 3,7 liternya berharga sekitar 39 juta dolar AS (sekitar Rp 591 miliar).
Hewan ini cukup banyak ditemukan di Israel dan menjadi salah satu hewan khas di sana, namun racunya sangat mematikan.
Untuk mendapatkan racunnya pun juga juga tidaklah mudah, dan bahkan jika Anda memiliki uang lebih belum tentu bisa membelinya.
Pasalnya, untuk mendapatkan racun dalam jumlah banyak setiap tetes racunnya harus dikeraskan terlebih dahulu.Menurut keterangan, harga cairan racunnya untuk satu galon atau 3,7 liternya berharga sekitar 39 juta dolar AS (sekitar Rp 591 miliar).
Setiap kalajengking akan menghasilkan 2 mg saja, jadi untuk mendapatkan satu 3,7 liter dibutuhkan setidaknya 2,64 juta kali tetesan.
Steve Trim, pendiri Venomtech, mengungkapkan obat-obatan AS berspesialisasi dalam racun kalajengking.
Namun, dia pernah dipenjara oleh Israel karena berusaha meyakinkan bahwa hewan ini memiliki 100 kali lebih berbahaya daripada sengatan lebah.
Meski demikian, sejumlah racun dalam kalajengking emas bisa menjadi harta karun yang sangat berharga untuk mengembangkan obat-obatan.
Misalnya, chlorotoxin-nya mampu mengikat dengan sempurna sel kanker otan dan tulang belakang.
Selain itu juga dapat mengidentifikasi ukuran dan lokasi tumor yang tepat juga untuk membasmi malaria.
Lalu Kaliotoxin-nya dapat membantu tikus melawan penyakit tulang, dan hingga saat ini ilmuwan masih mencoba untuk menelitinya.
Bahkan, pada ilmuwan mengharapkan bahwa racun kalajengking ini akan lebih banyak dikembangan untuk kebutuhan medis.
Kalajengking adalah arthropoda dengan kalajengking beracun, saat ini diketahui bahwa hanya ada 25 kalajengking berbahaya bagi manusia.
Kalajengking emas Israel, yang juga dikenal sebagai kalajengking Palestina, memiliki tubuh kuning keemasan.
Dengan panjang sekitar 3 hingga 8 cm, dan ekor yang relatif pendek, tetapi memiliki sepasang kaki yang kuat dan hidup di daerah gurun Afrika Utara dan Timur Tengah.
GridPop.ID (*)