GridPop.ID - Pasangan suami istri ini kena apes usai membeli spring bed baru di penjual keliling.Bukannya bahagia usai membli spring bed baru, pasangan suami istri ini malah terkejut usai membongkarnya.Isi dalam spring bed yang baru dibelinya sungguh mencengangkan.Dilansir dari pemberitaan GridPop.ID beberapa waktu lalu, kejadian yang menimpa pasangan suami istri ini sempat viral.Sepasang suami istri merasa dibohongi oleh penjual spring bed.Tak disangka-sangka, spring bed yang baru saja mereka beli merupakan barang palsu.Tidak seperti barang spring bed pada umumnya, kasur yang mereka beli justru terbuat dari bahan-bahan rongsokan.
Pembeli ini pun membuat video supaya tak ada yang tertipu lagi seperti yang dialaminya.Dilansir dari video kiriman Nindi di Instagram @makassar_iinfo (16/6/2019), unggahan pembeli spring bed itu pun menjadi viral.Awalnya, sepasang suami istri telah memberli 2 buah spring bed baru.Kasur yang satu telah dibongkar sedangkan yang satu masih utuh dengan plastik pembungkus.Jika dilihat dari luar, kasur tersebut nampak seperti spring bed pada umumnya dengan cover yang rapi.Si pembuat video ini pun memberikan imbauan agar berhati-hati dalam membeli barang."Kalau mau beli spring bed tolong dilihat dulu keasliannya, dicoba di tempat, biar nggak tertipu seperti saya," ujarnya.
Dilansir dari laman sonnra.id, seperti yang terjadi salah satu Warga Slipi, Jakarta Barat Christine (42) alih-alih membeli sepeda lipat ( seli ) di salah satu situs belanja daring justru tertipu, padahal uang sudah terlanjut ditranfer kepada pemilik toko daring pada, Selasa (18/8/2020).Berawal dari percakapan melalui aplikasi WhatsApp Christine memesan sepeda lipat merk Pasific 20 Pro dengan harga Rp 1.200.000 namun setelah melakukan penawaran sepakat di harga Rp 1.100.000.Setelah kedua belah pihak sepakat dengan harga sepeda tersebut, langkah selanjutnya melakukan transaksi uang lewat tranfer ke pemilik toko."Awalnya penjual menawarkan harga 1,3 juta, namun setelah ditawar penjual sepakat di angka 1,1 juta sehingga uang langsung ditranfer ke rekening pemilik toko" ujar Christine kepada Redaksi Radio SonoraSetelah menunggu selama 3 hari tidak ada kabar dari pemilik toko, alih-alih memberikan kabar posisi barang yang dikirimkan. Pemilik toko justru meminta pengiriman sejumlah uang kembali sebagai jaminan asuransi pembelian sepeda tersebut."Setelah saya konfirmasi lagi pemilik toko meminta kiriman uang lagi untuk jaminan asuransi, bila tidak bersedia mengirimkan uang kembali dianggap pemesanan sepeda lipat itu dianggap hangus" tambah Christine.Christine baru menyadari ia menjadi korban penipuan jual beli secara daring, setelah menyadari transaksi yang dilakukan tidak melalui rekening bersama di aplikasi jual beli daring tersebut.
GridPop.ID (*)