GridPop.ID - Jalan hidup gadis ini sungguh membuat pilu.Bagaimana tidak? dirinya menjadi korban aksi bejat oleh keluarganya sendiri.Dari paman hingga ayahnya nekat menyetubuhinya.Dilansir dari laman Grid.ID, kejadian ini dialami oleh Seorang gadis di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).Kasusnya terungkap pada tahun 2020 silam.UH (19), diperkosa oleh ayah kandungnya, S (50) berkali-kali sejak berumur 16 tahun setelah tahu bahwa anak perempuannya sudah tak perawan karena pamannya.UH mulai menjadi sasaran pelampiasan nafsu bejat ayah kandungnya sejak tahun 2017 silam.Akibat diperkosa berkali-kali oleh ayah kandung, korban sampai hamil dua bulan.Bahkan, pelaku S sampai meminta korban mencari pacar agar ada yang bertanggung jawab akan kehamilannya.Kasus pemerkosaan yang dilakukan ayah kandung ini terungkap ketika korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Banjarbaru.
Namun tak cuma kebejatan sang ayah kandung saja yang terbongkar, namun kehidupan kelam korban turut terungkap.Sebelum diperkosa ayah kandungnya, UH ternyata juga pernah diperkosa oleh pamannya sendiri.Orangtua korban bercerai sejak korban masih kecil.Selama tinggal di Jawa Timur bersama ibunya, korban sudah mengalami hal tak mengenakkan.Korban diperkosa oleh paman dari pihak sang ibu.Oleh karena itu, korban berkeinginan hidup bersama ayah kandungnya di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.Harapannya untuk bisa menjalani hidup normal seperti gadis remaja lain ternyata pupus.Sesampainya di Kota Banjarbaru, UH justru dicabuli oleh ayah kandungya sendiri, S (50).Saat mencabuli korban, S kaget saat tahu putrinya tak perawan lagi.Ia pun memaksa putrinya untuk mengutarakan siapa yang pernah menyetubuhinya.
Saat mendengar putrinya menyebut nama paman dari pihak mantan istrinya, S malah makin kesetanan.
Bak mendapat pembenaran, S malah lanjut memperkosa korban.Bahkan, S mengancam akan menceritakan kasus pemerkosaan sang paman kepada ibunya di Jawa Timur.Setelah diperkosa sang ayah, UH hamil.Parahnya lagi, S menyuruh putrinya yang hamil untuk mencari pacar di luar.Bahkan, S mengancam akan menceritakan kasus pemerkosaan sang paman kepada ibunya di Jawa Timur.Setelah diperkosa sang ayah, UH hamil.Parahnya lagi, S menyuruh putrinya yang hamil untuk mencari pacar di luar.
Panik, S akhirnya mengajak temannya, M (57), untuk memperkosa korban.Rencananya, S akan meminta M untuk bertanggung jawab akan kandungan putrinya, padahal janin tersebut merupakan darah daging S.Belum sempat meminta pertanggungjawaban meski M sudah memperkosa korban 2 kali, S justru melihat putrinya keguguran.Awalnya panik melihat putrinya hamil, S malah kembali berniat cabuli korban setelah tahu anaknya alami keguguran."Tahu anaknya keguguran, S malah mau lagi mencabuli anaknya, tapi kali ini ditolak dan akhirnya si anak kabur dari rumah," lanjut Aryansyah.Berhasil kabur dari rumah, korban langsung berlari ke Wakar dan Ketua RT setempat, yang langsung menemaninya ke Polres Banjarbaru untuk melaporkan ayah kandungnya"Korban sudah tidak tahan lagi atas kelakuan ayahnya yang terus memukuli ketika menolak bersetubuh.
"Akhirnya lari dari rumah dan menemui Wakar serta Ketua RT setempat yang kemudian korban pun dibawa untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Banjarbaru” ujar Aryansyah, dikutip Grid.ID dari Banjarmasin Post.
Kini, polisi sudah berhasil menangkap ayah korban, S dan temannya, M.“Kami sudah berhasil menangkap kedua pelaku dengan inisial “S” yang merupakan ayah korban dan inisial “M” yang merupakan teman ayah korban"Saat ini menjalani proses hukum di Unit PPA Sat Reskrim Polres Banjarbaru," tambahnya.Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, S dijerat UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan terancam hukuman penjara maksimal 20 tahun.Sementara temannya, M, yang ikut memperkosa korban, terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.Relasi Kuasa Dianggap sebagai Penyebab Utama Terjadinya PemerkosaanBanyak orang berpikir pemerkosaan terjadi karena faktor fisik yang ditunjukkan korban, mulai dari pakaiannya yang seksi atau tingkah lakunya yang dinilai centil. Ada pula yang menganggap pemerkosaan terjadi karena kondisi yang memungkinkan, sehingga pelaku merasa aman untuk melancarkan aksi pemerkosaan. Namun, menurut organisasi perlindungan perempuan Rifka Annisa, penyebab utama terjadinya pemerkosaan adalah ketimpangan relasi kuasa yang terjadi antara pelaku dan korban yang terlibat.
Relasi kuasa itu misalnya terjadi antara dosen dengan mahasiswa, orangtua dengan anak, artis dengan fans, bos dengan karyawan, rentenir dengan pengutang, dan sebagainya.
Bahkan, bisa saja relasi kuasa terjadi antara seseorang dengan orang yang disukai atau dikaguminya, meskipun tak punya hubungan langsung.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rifka Annisa, sebagaimana disampaikan juru bicaranya, Defirentia One Muharomah kepada Kompas.com, Kamis (8/11/2018) pagi."Dalam penelitian Rifka Annisa, hal dominan yang menyebabkan mengapa pelaku melakukan pemerkosaan adalah karena mereka merasa berhak. Pemerkosaan ini adalah masalah relasi kuasa yang timpang," kata Defi.Jadi, menurut lembaga yang berbasis di Yogyakarta itu, kurang tepat jika ada yang menyimpulkan pemerkosaan terjadi hanya karena adanya aspek rendahnya moral dan liarnya nafsu birahi. Adanya kuasa yang dimiliki pelaku atas korban membuat pelaku merasa berhak dan tidak bersalah ketika melakukan tindakan biadabnya. "Banyak kasus pemerkosaan di Rifka Annisa yang pelakunya ayahnya sendiri, teman, pacar, tetangga, guru, dosen, dan orang-orang dekat yang justru dikenal oleh korban," kata Defi. Hal itu juga dibenarkan oleh Koordinator Pokja Reformasi Kebijakan Publik Koalisi Perempuan Indonesia, Indry Oktaviani. "Karena pelaku selalu berkuasa atas korban. Bukan berarti kedudukannya lebih tinggi ya, tapi karena pelaku menguasai korban," kata Indry.
Baca Juga: Heboh! Gadis 21 Tahun Tipu Ratusan Orang, Jalankan Bisnis Investasi Bodong hingga Akibatkan Kerugian Rp 4 M, Ternyata ke Sini Larinya Uang Para KorbanGridPop.ID (*)