Find Us On Social Media :

Cuma Gegara Mirip Mantan, Ibu Ini Tega Siksa Anak Sendiri hingga Alami Patah Tulang Tak Bisa Gerak, Kondisi Balita Ini Saat Ditemukan Memprihatinkan

By Luvy Octaviani, Jumat, 19 November 2021 | 20:00 WIB

Kondisi balita MD (3) usai diselamatkan orang tua angkatnya dari rumah sang ibu kandung.

GridPop.ID - Seorang ibu seharusnya mengurus dan menyayangi anaknya dengan penuh cinta.Namun, hal berbeda justru dilakukan oleh ibu ini.Dirinya tega siksa anak sendiri hingga alami patah tulang tak bisa bergerak.Alasannya pun gegara sang anak mirip dengan mantan suaminya.Dilansir dari pemberitaan sosok.id, kerjadian ini terungkap pada tahun 2019 silam.Pada Kamis (21/11/2019), seorang balita berusia 3 tahun berinisial MD baru jadi korban kekerasan oleh ibunya sendiri.Diketahui sang ibu, MW dan anaknya MD adalah warga Samarinda, Kalimantan Timur.Di usianya yang belia, MD harus menelan pahit jadi lampiasan emosi sang ibu tiap kali melihatnya.Semenjak dilahirkan, tubuh mungil MD sudah penuh luka akibat penyiksaan yang dilakukan sang ibu kepadanya.Penyiksaan terus dilakukan hingga akhirnya kasus kekerasan yang dilakukan sang ibu kandung, MW diketahui oleh orang tua angkat MD.

Baca Juga: Bercinta Dalam Pengaruh Narkoba, Pria Ini Panik Usai Kekasihnya Meninggal Gegara Overdosis hingga Nekat Lakukan Hal di Luar Nalar Pada Jasad Pacarnya

Kejadian ini nahas ini terungkap ketika orang tua angkat MD berkunjung ke rumah MW di Jalan Antasari, Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (9/11/2019) lalu.Saat menyambangi rumah MW, kedua orang tua angkat ini melihat MD terbaring lemas di lantai tanpa alas dan pakaian apapun.Tak hanya terbaring tanpa alas dan pakaian, MD rupanya juga tak bisa bergerak.Mobilisasi MD terbatas lantaran balita berusia 3 tahun ini mengalami patah tulang di bagian kaki.Selain itu, kondisi balita ini juga sangat memprihatinkan ketika ditemukan.Korban juga rupanya lemas karena dibiarkan kelaparan selama berhari-hari hingga mengalami gizi buruk.Terkejut melihat anak angkatnya dalam kondisi yang memprihatinkan, kedua orang tua angkat MD pun langsung melarikannya ke RSUD Abdul Wahab Syahranie.Tak hanya melarikan anak angkatnya ke rumah sakit, orang tua angkat MD ini juga melaporkan MW ke polisi.Kamis (21/11/2019), berdasarkan pemeriksaan sementara pihak rumah sakit, MD mengalami kondisi bibir pecah-pecah karena dehidrasi, luka bakar dan luka lebam akibat benda tumpul di sekujur tubuh.MD juga kesulitan untuk berdiri dan bergerak karena tulang kaki kanannya mengalami patah yang cukup parah.

Baca Juga: Nekat Renang di Laut Tanpa Celana Dalam, Gadis Ini Langsung 'Hamil', Saat di-USG Ternyata Ada Janin Mirip Ikan di Peut Buncitnya!

Balita berusia 3 tahun itu juga dilaporkan mengalami gizi buruk dengan tubuh yang begitu kurus karena dibiarkan kelaparan sampai berhari-hari.Saat ini korban tengah berada dalam perawatan dan pengawasan intensif tim medis pihak RSUD Abdul Wahab Syahranie, Samarinda.Lebih lanjut lagi, Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu, Ipda M Ridwan telah membenarkan adanya laporan kasus kekerasan pada anak yang masuk.Dalam kasus ini, pelakunya adalah MW, ibu kandung korban.Berdasarkan penyelidikan sementara, motif penganiayaan anak di bawah umur oleh ibu kandung ini lantaran perasaan sakit hati dan dendam.Ipda M Ridwan mengatakan pelaku nekat melakukan hal sekejam ini lantaran ia benci dengan sang anak.Perasaan benci ini dipicu oleh rasa sakit hati dan dendam pelaku kepada mantan suaminya.Pelaku yang dulu diceraikan mantan suami saat tengah hamil merasa depresi dan stres berat.Perasaan depresi tersebut berubah menjadi dendam yang ia bawa hingga melahirkan korban.Saking dendamnya, pelaku selalu benci tiap kali melihat wajah korban yang mirip dengan mantan suaminya.Wajah korban yang mengingatkan pelaku pada mantan suaminya membuat ia kesal hingga tega menyiksa darah dagingnya sendiri.

Baca Juga: Buntut Kasus Penganiayaan Oknum Satpol PP di Gowa, Pasutri Pemilik Warung Kopi Jadi Tersangka Lantaran Langgar UU ITE, Polisi Ungkap Fakta Ini

"Setelah diinterogasi ternyata pelaku mengalami depresi saat mengingat mantan suaminya, ayah kandung dari korban.Ketika lahir, dia (pelaku) lihat anaknya mirip bapaknya, dia jadi benci karena ingat mantan suaminya," ungkap Ipda M Ridwan kepada awak media pada Rabu (20/11/2019).Gejala depresi ini terlihat ketika pelaku selalu memberikan keterangan yang berubah-ubah saat diperiksa polisi."Dia (pelaku) bilang bibir pecah itu karena kena siram teh panas. Kemudian, kaki anaknya patah, pelaku bilang nggak tahu. Katanya, anak itu hiperaktif," jelas Ipda M Ridwan.Kini Polsek Samarinda Ulu tengah mendalami kasus dan beberapa saksi termasuk mantan suami pelaku atau ayah korban.Polsek Samarinda Ulu pun berjanji akan menuntaskan kasus ini dengan baik.Sebagai tambahan, kekerasan terhadap anak sendiri memang masih kerap terjadi.Dilansir dari laman kompas.com, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Karawang mencatat jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan cenderung meningkat tiap tahun. Hingga pertengahan Juni 2020 saja, dilaporkan ada 46 kasus, dengan rincian 21 kekerasan terhadap perempuan, 11 kasus kekerasan anak, dan lainnya 14 kasus. Dilihat dari jenis kekerasannya, ada 12 kasus kekerasan fisik, 5 kekerasan fisik, 12 kekerasan seksual, 4 penelantaran, dan 13 kasus lain. "Kasus kekerasan seksual yang melapor hingga Juni 2020 ada 12, terdiri dari 2 anak laki-laki, 7 anak perempuan, dan 3 perempuan dewasa," ujarnya.

Baca Juga: Janur Kuning Siap Melengkung, Dua Sejoli Ini Malah Telan Pil Pahit Batal Nikah Gegara Kedua Orang Tua Mereka Nekat Kawin Lari, Ending Hubungannya Bikin Sedih

GridPop.ID (*)