GridPop.ID - Jelang 100 hari kasus pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia belum juga terungkap siapa dalang di balik hal keji itu.Dilansir dari laman kompas.com, Kasus pembunuhan Tuti (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23), di Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), kini dilimpahkan ke Polda Jabar per 15 November 2021. Sebelumnya, kasus tersebut ditangani Polres Subang."Kasus perkara penyelidikan dan penyidikan terkait pembunuhan yang ada di Polres Subang ini dilimpahkan ke Polda Jawa Barat," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Polisi Erdi Adrimulan Chaniago, kepada sejumlah wartawan usai jumpa pers kasus Yana Cadas Pangeran di Mapolres Sumedang, Senin (22/11/2021)."Hal ini karena untuk lebih cepat atau mudahnya terkait masalah bukti-bukti secara konvensional. Petunjuk dikaitkan dengan alat-alat kita yang ada di polda, alat-alat digitalnya, sehingga lebih efektif dan efisien. Jadi perkaranya dilimpahkan ke polda," tutur Erdi.Erdi mengatakan, saat ini calon tersangka pada kasus pembunuhan ini sudah mulai mengerucut. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa menyimpulkan siapa pembunuhnya. Ya, insya Allah untuk tersangka sudah mengerucut karena setiap hari kita menyesuaikan dari petunjuk-petunjuk yang ada, baik itu petunjuknya, alat bukti, pemeriksaan saksi-saksi. Itu semua kita sandingkan, kita sesuaikan dengan pembuktian masalah-masalah kaitannya jejak digital dan sebagainya," sebut Erdi.Erdi mengatakan, sebenarnya tidak ada kendala dalam pengungkapan kasus pembunuhan di Subang.
Lamanya pengungkapan karena polisi sangat berhati-hati untuk menetapkan tersangka dalam kasus ini.Beberapa saksi kunci, seperti Yosef, Danu dan Yoris hingga kini masih terus diperiksa polisi.Sementara itu, salah seorang ahli forensik yang mengautopsi jenazah Tuti dan Amalia, yakni Kombes Dr dr Sumy Hastry Purwanti Spf pun ikut buka suara.Kepada Denny Darko, dr Hastry mengaku mendapat petunjuk soal kasus Subang lewat mimpi."Memang ada sih petunjuk, secara tidak langsung datang (lewat mimpi)," ucap dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Denny Darko, Kamis (25/11/2021).Seperti diketahui, pembunuhan ibu dan anak di Subang yang mana korbannya adalah Tuti dan Amalia ini terjadi pada 18 Agustus 2021.Tak disangka, salah seorang korban pembunuhan di Subang, disebutkan dr Hastry, datang ke mimpinya.Mimpi itu terjadi tak lama sebelum dr Hastry mengautopsi jenazah Tuti dan Amalia, pada 2 Oktober.Awalnya, dr Hastry sempat melihat komentar netizen di akun media sosialnya yang memintanya untuk membantu kasus Subang.
"Saya autopsi kan 2 Oktober, padahal kejadian tanggal 18 Agustus. Netizen dari medsos banyak yang komen, 'bu tolong bantu kasus Subang, kasus Subang'. Saya pikir sudah diautopsi," tutur dr Hastry.
Tak lama setelah itu, dr Hastry pun didatangi oleh korban pembunuhan Subang lewat mimpi.Disebutkan dr Hastry, almarhumah Tuti merintih minta tolong padanya.Setelah mimpi tersebut, dr Hastry pun memutuskan untuk membantu autopsi ulang jenazah Tuti dan Amalia.
"Ternyata tiba-tiba korban datang (lewat mimpi) dan minta tolong. Akhirnya saya memutuskan ke Subang," ucap dr Hastry.Pengakuan dr Hastry itu pun sempat membuat Denny Darko merinding."Jadi dr Hastry merasa didatangi korban lewat mimpi?" tanya Denny Darko."Tidak merasa, memang iya," jawab dr Hastry."Memang iya (mimpi didatangi korban)?" timpal Denny Darko terkejut.Sang ahli forensik pun menganggukkan kepalanya.Melihat ekspresi syok Denny Darko, dr Hastry meletakkan kari tangannya ke mulut, agar Denny Darko jangan keras-keras bicaranya.Meski begitu, Denny Darko masih penasaran.
"Jadi kenapa panjenengan datang, ternyata karena itu juga (mimpi didatangi korban)?" tanya Denny Darko lagi."Iya," jawab dr Hastry.Diakui dr Hastry, mimpinya yang didatangi almarhum itu bisa jadi sebagai petunjuk untuk mengungkap kasus Subang."Ya itu petunjuk karena dimintain tolong sama masyarakat. Dimintain tolong juga sama korban. Ya sudah akhirnya saya datang (autopsi)," ujar dr Hastry.Tak hanya itu, fakta baru juga turut terungkap.Dokter forensik dr Sumy Hastry Purwanti pun memberikan penjelasan terbaru soal temuannya saat menganalisa jenazah korban pembunuhan di Subang itu.Hal tersebut diungkap dr Hastry usai mendengar pertanyaan dari Youtuber Anjas."Setir mobil dan pintu bagasi sudah dihapus sidik jarinya. Apakah masih bisa diselidiki lagi ?" tanya Anjas dilansir pada Rabu (24/11/2021).Dijelaskan dr Hastry, ia masih bisa menyelidiki jejak pelaku dari sidik jari yang tertinggal di TKP pembunuhan Subang.Lagipula diakui dr Hastry, pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang tak membersihkan sidik jarinya secara utuh.Hal itu lantaran terduga pelaku melakukan hal tersebut secara terburu-buru."Bisa. Karena mungkin waktu ngebersihinnya kan cepat-cepat. Jadi penyidik memang harus lebih hati-hati lagi, lebih lama profesional lagi. Ke depannya memang mengamankan TKP itu penting," pungkas dr Hastry.
Baca Juga: Plastik Es Lilin Jadi Ganti Kondom, Pria di Salatiga Tega Seminggu 2 Kali Lampiaskan Nafsu Bejat ke Anak Kandung, Korban Sampai Mau Bunuh Diri di Sekolah!GridPop.ID (*)