Find Us On Social Media :

Kencangkan Protokol Kesehatan! Covid-19 Varian Botswana Ternyata Hampir 3 Kali Lebih Ganas dari Varian Delta, Orang yang Sudah 2 Kali Vaksin Masih Bisa Kena

By Arif B, Jumat, 26 November 2021 | 14:22 WIB

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Raih Peringkat 8 Dengan Protokol Kesehatan Terbaik se-Asia Tenggara

GridPop.ID - Mendekati libur Nataru (Natal dan Tahun Baru), pemerintah kembali memperketat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Apalagi seperti yang dilansir dari RT, virus Covid-19 varian Botswana kini telah menyebar dengan tingkat mutasi hingga 32.

Padahal, varian Delta yang dianggap paling menular dan menjadi penyebab lonjakan kasus secara global hanya mempunyai sekitar 11 mutasi.

Galur ini awalnya terdeteksi dalam tiga pasien di Botswana, sehingga dikenal sebagai Covid-19 varian Botswana.

Sejak kasusnya dilaporkan pada 11 November, varian Botswana ini total sudah muncul di tiga wilayah, menurut pemberitaan media Inggris.

Selain di Botswana, enam kasus sudah terkonfirmasi di Afrika Selatan, dengan satu transmisi lainnya terjadi di Hong Kong.

Pasien yang dirawat di Hong Kong disebut bepergian ke China dari Afrika Selatan, membuat peneliti dalam kewaspadaan tinggi.

Baca Juga: Dasar Lelaki! Ngakunya Positif Covid-19 Hingga Ingin Akhiri Hidup, Pria Ini Ternyata Malah Asyik Kumpul Kebo dengan Wanita Selingkuhan

Sebabnya, si pasien dikabarkan sudah menerima dua dosis vaksin, sehingga ada kekhawatiran kasusnya bakal menyebar ke seluruh dunia.

Kabar strain yang bermutasi ini, dikenal dengan kode B.1.1.529, dibagikan oleh Tom Peacock, virolog di Departemen Penyakit Menular Imperial College London.

Dia menjelaskan varian Botswana "sangat menyeramkan dan menakutkan" sehingga perlu mendapat perhatian serius.

Peacock dalam kicauannya di Twitter mengatakan, varian terbaru ini profil mutasi di mahkotanya sangat mengagetkan.

"Sangat, sangat perlu untuk mendapatkan perhatian," jelasnya. Namun di sisi lain, dia juga menerangkan sisi baiknya.

Peacock berkata, mutasi B.1.1.529 yang sangat banyak diyakini membuat virusnya tak stabil, sehingga takkan sampai menyebar ke seluruh dunia.

Sejak kasus pertama diumumkan pada Desember 2019, Covid-19 telah menginfeksi 259,5 juta dan membunuh lima juta orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Berjibaku Tangani Pandemi Covid-19, Mantan Perawat Wisma Atlet Ungkap Cobaan Jadi Nakes Garda Depan, Dikatai Pembawa Virus Sampai Dijauhi Pasien Sendiri!

GridPop.ID (*)